Keunikan Dasar Semu Prasedimentasi
Sudah menjadi pakem dalam teknologi pengolahan air minum bahwa setiap pengolahan air sungai selalu dilengkapi dengan pengolahan pendahuluan (praolah, preliminary treatment). Ada tiga opsi unit yang bisa dipilih untuk praolah tersebut, yaitu penampungan, roughing filter, prasedimentasi. Semua prosesnya adalah fisika. Penampungan digunakan untuk debit kurang dari 20 liter per detik. Roughing filter untuk debit antara 20 – 50 liter per detik.
Untuk debit besar, lebih dari 50 liter per detik dianjurkan menggunakan prasedimentasi. Fungsinya adalah menyisihkan partikel diskrit (discrete), yaitu partikel yang tidak berubah selama proses pengendapannya. Ukurannya tetap, bentuknya tetap, berat jenisnya juga tetap. Hal ini berbeda dengan partikel flok yang bentuk, ukuran dan berat jenisnya terus bertambah hingga floknya mengendap di dasar bak.
Dasar Semu
Desain bak prasedimentasi mengikuti hukum-hukum aliran air di dalam hidrolika seperti hukum Archimedes, hukum gravitasi Newton, hukum Stokes. Gaya-gaya yang bekerja pada partikel diskrit seperti pasir, grit, lanau, lempung adalah gaya apung (buoyant force), gaya gesekan (drag force), dan gaya gravitasi. Sejumlah asumsi digunakan dalam mendesain bak prasedimentasi, yaitu aliran airnya laminer atau tenang dan bak yang digunakan bersifat ideal. Asumsi tersebut merujuk pada uji pengendapan yang disebut Camp test. Artikel tentang Camp test sudah diterbitkan di MAM edisi 145, Oktober 2007.
Ada keunikan bak prasedimentasi ideal berkaitan dengan debit pengolahan dan ada tidaknya dasar semu (plate settler) yang dipasang horizontal. Secara teoretis ada tidaknya dasar semu berpengaruh pada besar kecilnya bak prasedimentasi atau banyak sedikitnya bak prasedimentasi untuk debit pengolahan yang sama. Juga berpengaruh pada biaya konstruksi, biaya operasi dan biaya perawatannya. Sebuah bak berukuran sama, misalnya panjang zone sedimentasinya 18 m, lebar 8 m, dan tinggi 2 m, apabila dipasang tiga dasar semu maka IPAM tersebut seolah-olah memiliki tiga unit prasedimentasi berukuran sama. Artinya, kapasitas pengolahannya bisa membesar tiga kali lipat dibandingkan dengan kapasitas semula ketika tanpa dasar semu.