• L3
  • Email :
  • Search :

22 November 2018

Prabowo Sandi di Dunia Maya

Prabowo Sandi di Dunia Maya

Kemarin, 21 November 2018, Pak Sandiaga Uno meresmikan website sebagai informasi kegiatan yang berkaitan dengan pilpres 2019 dan serba-serbinya. Nyaris dua bulan berselang, website ini pun hadir di tengah-tengah khalayak warganet. Ini, http://www.prabowo-sandi.com, adalah nama yang dipilih. 

Silakan baca dan berkomentar dengan santun, sebab kesantunan terhadap manusia adalah pengamalan sila kedua Pancasila. Meskipun beda pilihan, sila ketiga Pancasila hendaklah mempersatukan bangsa Indonesia. 


Serba-serbi Prabowo dalam pendididikan dan ke-Islam-an ada di sini pendidikan dan ke-Islaman,dan sebab ia menjadi pilihan ada di sini memimpin Indonesia periode 2019 - 2024. 

ReadMore »

20 November 2018

Prabowo Kupilih Karena ... ...

Prabowo Kupilih Karena … …

Prabowo Subianto sangat terdidik. Ia suka membaca. Fasih berbahasa Indonesia dan asing. Peduli pada pendidikan rakyat kecil, orang miskin, anak yatim, tani – nelayan, juga buruh dan pedagang pasar. Pemuda - pemudi dididik, dilatih agar memiliki keterampilan, keahlian untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Tak hanya di Hambalang, tapi juga di berbagai daerah. Beasiswa juga diberikan kepada kaum milenial yang sarat prestasi olah raga, terutama pencak silat.


Prabowo mengayomi semua orang. Menghormati semua agama. Ini sesuai dengan ayat “lakum diinukum waliyadiin”, yaitu bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Sebagai muslim, Prabowo Subianto berupaya melaksanakan ajaran agama Islam, sejauh yang mampu dilaksanakan, seperti bisa dibaca di berbagai media massa dan sosial yang sudah tersebar luas. Diakui pula dengan jujur bahwa dirinya bukanlah kalangan santri yang fasih melafalkan ayat Qur’an. (NB. Kecuali Gus Dur, semua presiden RI tidak fasih dalam melafalkan ayat suci al Qur’an). Bagi Prabowo, semua orang bebas melaksanakan ajaran agama masing-masing karena prinsip ini sesuai dengan sila pertama Pancasila.

Prabowo berteman dengan ‘ulama, ustadz, dan santri. Kegiatan berbagai organisasi sayap Gerindra memberikan layanan dalam peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk di kalangan pesantren, misalnya koperasi. Ia juga didukung oleh partai berasaskan Islam seperti PAN, PKS, PPP (Muktamar Jakarta), PBB (selain Prof. YIM), dan partai nasionalis: P. Demokrat, Gerindra, Berkarya. Lebih kuat lagi adalah dukungan dari ‘ulama dalam PA 212. Tokoh-tokoh Ormas Islam pun mendukung Prabowo seperti tokoh Muhammadiyah, NU, Persatuan Islam, al Washliyah, al Irsyad, Wahdah Islamiyah, PUI, dst, termasuk personal dosen dan tenaga kependidikan di kampus-kampus Islam, baik negeri maupun swasta.

Prabowo adalah sosok nasionalis. Ia utamakan pasal 33 UUD 1945 untuk rakyat Indonesia. Sumber daya alam, di darat dan di laut, juga di udara (ini penting karena berkaitan dengan wilayah udara yang berisi lalu-lintas pesawat, satelit, dan komunikasi internasional, dll). Dalam pidatonya, selalu disebut tentang harga diri bangsa, tentang kedaulatan negara di antara negara lain, terutama di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Dalam buku Paradoks Indonesia tertulis visi misi, tujuan, dan strategi pencapaian negara yang kuat secara ekonomi, politik, dan hankam. Ia berikan waktunya untuk menyusun strategi kemajuan bangsa, didukung oleh teman dari lapisan profesi, militer dan sipil.

Dalam bahasa agama ada istilah wakaf. Orang berwakaf tentulah orang berpunya. Pemilik harta. Pemilik sesuatu yang diberikan kepada orang lain. Prabowo mewakafkan dirinya, pikirannya, tenaganya, sisa umurnya, bahkan harta bendanya untuk pemuda, pemudi milenial yang butuh pendidikan, butuh perbaikan ekonomi, butuh pekerjaan, butuh semangat hidup, dan untuk ayah-ibu, kakek-nenek yang masih peduli pada eksistensi Indonesia sebagai negara berdaulat kuat. Dalam istilah pesantren, dikenal wakaf diri, yaitu mengabdikan diri untuk mengajar, menyebarkan ilmu, membina kehidupan masyarakat yang belum/tidak sempat belajar di pesantren. 

Apalagi sekarang, ia bersanding dengan Sandiaga Uno, seorang pengusaha yang memiliki 30.000 karyawan, beragam perusahaan, dalam dan luar negeri. Kehadiran Sandiaga makin menguatkan Prabowo untuk mencapai kekuatan ekonomi yang “berdikari: berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada utang IMF, World Bank, dan lembaga lainnya. Seperti teriak Bung Karno dulu, “Go to hell with your aid!”

ReadMore »

13 November 2018

Prabowo, Pendidikan, dan Islam

Prabowo, Pendidikan, dan Islam

Lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951, Prabowo adalah anak Prof. Dr. Soemitro Djojohadikusumo, Guru Besar ekonomi di FE UI, Jakarta. Soemitro adalah anak Raden Mas Margono Djojohadikusumo. Pada masa pramerdeka, Margono berinteraksi intensif dengan Soekarno, Hatta, Sjahrir, Tjtipto Mangoenkoesoemo dan bergerak sejak lama di basis ekonomi rakyat, yaitu koperasi. Ia mendirikan Bank Negara Indonesia yang kini dikenal dengan nama BNI 46. Setelah menjadi anggota BPUPKI, ia menjabat sebagai ketua pertama DPAS (Dewan Pertimbangan Agung Sementara) pada masa Soekarno - Hatta. (Sumber: Margono D, Kenang-Kenangan dari Tiga Zaman, Satu Kisah Kekeluargaan Tertulis, diterjemahkan dari bahasa Belanda oleh Drs. Muhammad Radjab, PT Indira, Jakarta).

Prof. Soemitro adalah pendiri Yayasan Pendidikan Kebangsaan (YPK) pada tahun 1991 yang mengelola Universitas Kebangsaan (d/h ITA). Sebagai wujud peduli pendidikan, khususnya untuk keluarga lemah ekonomi, anak yatim (dan/atau piatu), dan tidak mampu, Prabowo melanjutkan estafet kepemimpinan ayahnya. Selain fakultas teknik (arsitektur, lingkungan, mesin, elektro, informatika, sistem informasi, industri), komunikasi, didirikan juga fakultas sastra, yaitu Prodi Sastra Inggris dan Sastra Arab. Untuk melanjutkan wasiat ayahnya, didirikan juga ekonomi, manajemen.


Dalam kesempatan bertemu dengan Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang juga anak didik Prabowo, Waketum Gerindra ini mengusulkan untuk meluaskan lagi peran Universitas Kebangsaan. Selain Sastra Arab, diusulkan didirikan Islamic Studies, yang waktu pertemuan di ruang wakil ketua DPR di Senayan itu dirujuk ke McGill University, Kanada. Beasiswa juga diberikan kepada mahasiswa Sastra Arab itu, selain kepada mahasiswa di semua prodi lainnya. Selain mahasiswa dari Jambi, Sumatera Selatan, dan Jawa Barat, beasiswa pun banyak diberikan kepada pemuda-pemudi dari NTT, Sulawesi, Maluku, dan Papua. 


Sejak 1991 ketika masih menjadi perwira menengah di TNI AD hingga sekarang (2018), Prabowo adalah pengurus dan kemudian menjadi ketua YPK. Dalam kunjungannya ke kampus, ia berkeliling menyalami dosen dan karyawan. Waktu itu masih muda, disebut sebagai the rising star. Dewan Pembina (Penyantun) waktu awal itu adalah Prof. Soemitro, Pak Hashim, Prof. Zuhal, Dr. Achmad Sumaryono (almarhum, beliau menghentikan kegiatan kalau adzan terdengar untuk shalat di masjid kampus: al Ittihad dan sebagai narahubung dengan Pak Prabowo), dan Farid Prawiranegara. Farid adalah anak Presiden / Ketua Pemerintahan Darurat RI (PDRI) Mr. Sjafruddin Prawiranegara, yang setelah reformasi bersama dengan Prof. Yusril Ihza Mahendra ikut dalam pendirian PBB (Partai Bulan Bintang) (Sumber: Wikipedia, 10-11-2018).

Prabowo dikenal sebagai sosok peduli pada petani, nelayan, buruh, olahraga, pendidikan tinggi. Olahraga pencak silat mencapai prestasi tinggi pada Asian Games 2018 adalah berkat sokongan sebagian dana dan pola kepelatihan yang diterapkan oleh orang kepercayaannya. Sejak 2004, puluhan mahasiswa Universitas Kebangsaan menjadi juara silat di berbagai level kompetisi. Begitu juga pendidikan. Keluarganya terdidik, bahkan sejak abad ke-18. Prabowo mewarisi kecerdasan kakek dan ayahnya, fasih berbahasa asing. Ia lahap membaca buku, terutama buku tokoh-tokoh dunia, buku sejarah, humaniora. Ia cinta bangsa, negara bangsa. Yayasan yang didirikan ayahnya pun bernama Yayasan Pendidikan Kebangsaan. Eksistensi kampus Universitas Kebangsaan RI adalah fakta tentang peran Prabowo dalam pendidikan tinggi bidang sains, teknologi, humaniora. 

Bagaimana dengan perhatiannya pada pendidikan Islam? Satu prodi yang ada di Universitas Kebangsaan, selain Sastra Inggris, adalah Sastra / Bahasa Arab yang berkaitan dengan Islam dan ke-Islam-an. Dalam rancangan kampus UKRI masa depan, masjid kampus menjadi perhatian utama dan diletakkan di bagian depan. Prabowo sudah mengamalkan spirit Islam, yaitu iqra (bacalah) dan qalam (tulislah) di pendidikan tinggi. Ia berkawan karib dengan ulama, kyai, ustadz dari berbagai pondok pesantren sebagai wujud keberpihakannya kepada Islam dan kaum muslimin/mah. Dalam pada itu, ia pun nasionalis sejati, baik lewat sejarah pengabdiannya di TNI AD dalam tugas di medan tempur dan antiteror, dan sikapnya yang mengayomi semua pemeluk agama yang diakui di Indonesia. Iman, ilmu, dan amal mewarnai sosok Prabowo dalam hidup sehari-harinya, dalam batas sebagai manusia biasa yang juga punya kekurangan.*
ReadMore »