• L3
  • Email :
  • Search :

20 November 2018

Prabowo Kupilih Karena ... ...

Prabowo Kupilih Karena … …

Prabowo Subianto sangat terdidik. Ia suka membaca. Fasih berbahasa Indonesia dan asing. Peduli pada pendidikan rakyat kecil, orang miskin, anak yatim, tani – nelayan, juga buruh dan pedagang pasar. Pemuda - pemudi dididik, dilatih agar memiliki keterampilan, keahlian untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Tak hanya di Hambalang, tapi juga di berbagai daerah. Beasiswa juga diberikan kepada kaum milenial yang sarat prestasi olah raga, terutama pencak silat.


Prabowo mengayomi semua orang. Menghormati semua agama. Ini sesuai dengan ayat “lakum diinukum waliyadiin”, yaitu bagimu agamamu dan bagiku agamaku. Sebagai muslim, Prabowo Subianto berupaya melaksanakan ajaran agama Islam, sejauh yang mampu dilaksanakan, seperti bisa dibaca di berbagai media massa dan sosial yang sudah tersebar luas. Diakui pula dengan jujur bahwa dirinya bukanlah kalangan santri yang fasih melafalkan ayat Qur’an. (NB. Kecuali Gus Dur, semua presiden RI tidak fasih dalam melafalkan ayat suci al Qur’an). Bagi Prabowo, semua orang bebas melaksanakan ajaran agama masing-masing karena prinsip ini sesuai dengan sila pertama Pancasila.

Prabowo berteman dengan ‘ulama, ustadz, dan santri. Kegiatan berbagai organisasi sayap Gerindra memberikan layanan dalam peningkatan ekonomi masyarakat, termasuk di kalangan pesantren, misalnya koperasi. Ia juga didukung oleh partai berasaskan Islam seperti PAN, PKS, PPP (Muktamar Jakarta), PBB (selain Prof. YIM), dan partai nasionalis: P. Demokrat, Gerindra, Berkarya. Lebih kuat lagi adalah dukungan dari ‘ulama dalam PA 212. Tokoh-tokoh Ormas Islam pun mendukung Prabowo seperti tokoh Muhammadiyah, NU, Persatuan Islam, al Washliyah, al Irsyad, Wahdah Islamiyah, PUI, dst, termasuk personal dosen dan tenaga kependidikan di kampus-kampus Islam, baik negeri maupun swasta.

Prabowo adalah sosok nasionalis. Ia utamakan pasal 33 UUD 1945 untuk rakyat Indonesia. Sumber daya alam, di darat dan di laut, juga di udara (ini penting karena berkaitan dengan wilayah udara yang berisi lalu-lintas pesawat, satelit, dan komunikasi internasional, dll). Dalam pidatonya, selalu disebut tentang harga diri bangsa, tentang kedaulatan negara di antara negara lain, terutama di Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Dalam buku Paradoks Indonesia tertulis visi misi, tujuan, dan strategi pencapaian negara yang kuat secara ekonomi, politik, dan hankam. Ia berikan waktunya untuk menyusun strategi kemajuan bangsa, didukung oleh teman dari lapisan profesi, militer dan sipil.

Dalam bahasa agama ada istilah wakaf. Orang berwakaf tentulah orang berpunya. Pemilik harta. Pemilik sesuatu yang diberikan kepada orang lain. Prabowo mewakafkan dirinya, pikirannya, tenaganya, sisa umurnya, bahkan harta bendanya untuk pemuda, pemudi milenial yang butuh pendidikan, butuh perbaikan ekonomi, butuh pekerjaan, butuh semangat hidup, dan untuk ayah-ibu, kakek-nenek yang masih peduli pada eksistensi Indonesia sebagai negara berdaulat kuat. Dalam istilah pesantren, dikenal wakaf diri, yaitu mengabdikan diri untuk mengajar, menyebarkan ilmu, membina kehidupan masyarakat yang belum/tidak sempat belajar di pesantren. 

Apalagi sekarang, ia bersanding dengan Sandiaga Uno, seorang pengusaha yang memiliki 30.000 karyawan, beragam perusahaan, dalam dan luar negeri. Kehadiran Sandiaga makin menguatkan Prabowo untuk mencapai kekuatan ekonomi yang “berdikari: berdiri di atas kaki sendiri, tidak bergantung pada utang IMF, World Bank, dan lembaga lainnya. Seperti teriak Bung Karno dulu, “Go to hell with your aid!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar