30 Maret 2009
PDAM Tabanan Bali Menuju Raihan MDG's 2015
Menjadi PDAM yang lebih baik. Inilah visi PDAM yang berada di bagian Tengah Selatan Pulau Bali, yakni PDAM Kabupaten Tabanan. Kalau ke Denpasar lewat jalan darat, menyusuri Panseli (Pantai Selatan Bali) mulai dari Gilimanuk sampai Tabanan, kita akan melalui Jln. Bypass Tabanan yang berujung di Kecamatan Kediri, yaitu di prapatan yang satu cabang jalannya menuju objek wisata Tanah Lot. Dekat dari ujung jalan inilah lokasi kantor PDAM Kabupaten Tabanan, tepatnya di Jln. Wagimin No. 27. (Wagimin adalah orang Jepang yang akhirnya membantu Letkol I Gusti Ngurah Rai dalam perang sampai tetes darah penghabisan, Puputan Margarana, 1946).
Jika ditarik ke masa awal sejarahnya, PDAM yang berada di kawasan lumbung padi bagi masyarakat Bali ini sudah ada sejak zaman kolonial Belanda, sekitar tahun 1927/1932. Waktu itu Belanda membuat jaringan pipa transmisi dan distribusi yang airnya berasal dari mata air Riang Gede di Kecamatan Penebel. Sebagai kecamatan yang berada di kaki Gunung Batukaru, Penebel dikenal kaya mata air, termasuk mata air panas yang juga dijadikan objek wisata. Dari mata air Riang Gede tersebut orang Belanda yang tinggal di Denpasar pada masa itu masih dapat menikmati kesegaran air gunung ini dengan debit 75 l/d. Di Penebel ini juga ada mata air Gembrong yang digunakan sebagai sumber air baku bagi warga Tabanan.
Kondisi Sekarang
Saat ini jumlah pelanggan PDAM Kabupaten Tabanan berada di kisaran 37.600 SR, tersebar di seluruh kecamatan. Dilihat dari parameter K3T (kualitas, kuantitas, kontinuitas, tekanan), keadaannya bervariasi. Secara kualitas, air yang berasal dari mata air sudah memenuhi syarat, sesuai dengan poin-poin dalam peraturan nomor 907/Menkes/SK/VII/2002. Kuantitasnya masih mencukupi untuk pelanggan eksisting namun perlu eksplorasi sumber air baru lagi karena sumber air yang ada harus dibagi juga dengan Krama Subak yang bercocok tanam padi. Mayoritas sudah dilayani selama 24 jam kecuali sebagian kecil yang lokasinya di daerah bukit dan terutama terjadi ketika jam puncak, pagi dan sore. Selain mata air, PDAM Kabupaten Tabanan juga memanfaatkan air sungai sebagai air baku dengan cara pemompaan.
Secara keseluruhan, dalam proses produksi air minumnya, PDAM Kabupaten Tabanan mengeluarkan biaya yang relatif besar dari sisi tenaga listrik. Minimal 75% dari sistem produksinya bergantung pada pompa untuk menaikkan air ke reservoir sebelum didistribusikan ke pelanggan. Biaya tenaga listrik ini (pompa) menyedot pendapatan perusahaan sehingga rugi dalam sejarah perjalanannya. Pada tahun 2005, auditan BPK menyatakan PDAM ini rugi Rp 3,9 M. Auditan BPKP tahun 2006 menyatakan PDAM rugi Rp 2 M, tetapi auditan BPKP tahun 2007 PDAM dinyatakan memperoleh laba Rp 486 juta.
Menurut Ida Bagus Oka Sedana, S.T, PDAM terus berupaya berubah menuju kondisi yang lebih baik. Itu sebabnya, sejumlah pembenahan internal terus digiatkan menyangkut sistem pelaporan dan telah pula diterapkan Sistem Benchmarking dan penyusunan Standar Operasi dan Prosedur (SOP). Pihak Perpamsi pun, dalam hal ini Ketua Umum dan Direktur Eksekutif, telah hadir dalam pelatihan Sistem Benchmarking dari tanggal 1 s.d 2 Mei 2007. Di bidang SDM, perusahaan mengirimkan pegawai ke sejumlah seminar dan pelatihan untuk menambah pengalaman dan interaksi dengan PDAM lain, baik yang diselenggarakan oleh Perpamsi, Dep. PU, maupun instansi terkait lainnya.
Berkaitan dengan SDM ini pula pihak direksi terus melaksanakan seleksi internal dalam kaitannya dengan penempatan "orang yang tepat di tempat yang tepat". Rotasi jabatan terus dicobakan, kepala bagian yang satu dipindahkan ke bagian yang lain dalam kurun waktu tertentu untuk menilai kinerja atau kemampuan pejabat bersangkutan dalam melaksanakan tugasnya (job description). Yang tidak optimal kinerjanya dan enggan berubah menjadi lebih baik diganti oleh yang lebih mampu bekerja. Peremajaan juga dilaksanakan dengan menempatkan pegawai berusia muda yang energik. Direksi yang sekarang pun termasuk berusia muda dan menjadi direksi pertama yang diseleksi lewat uji patut-layak (fit and proper test) di PDAM Kabupaten Tabanan.
Untuk menguatkan semangat kerja, direksi mewajibkan pegawainya apel pagi dan memberikan motivasi agar selalu meningkatkan koordinasi antarbagian sehingga menjadi seperti jaringan jala yang kuat. Tidak ada satu bagian yang lebih penting daripada bagian lainnya, semuanya berperan penting di bidang masing-masing. Direksi pun menekankan bahwa menjadi tukang ledeng adalah pekerjaan mulia karena dapat melayani masyarakat dengan cara mendekatkan air yang jauh di gunung dan sungai ke rumah pelanggan. Hal ini, menurut direksi, diharapkan dapat dijadikan landasan untuk melaksanakan program pemerintah daerah seperti Bali Sehat 2010 dan program skala besar semisal MDGs 2015. Oleh sebab itu, masih menurut direksi, semua formasi jabatan di PDAM Kabupaten Tabanan didekati dari uji kompetensi. Pegawai yang dinyatakan layak lantas diwajibkan mengikuti pelatihan manajemen.
Di bidang kehumasan, PDAM Kabupaten Tabanan memberikan akses kepada warga Tabanan dan pelanggannya untuk melaporkan hal-hal seperti lonjakan rekening air, kebocoran pipa, sambungan liar, dll. lewat SMS. Pelanggan yang loyal dan aktif menyampaikan informasi kepada PDAM diberi hadiah (reward). Apabila petugas pencatat meter air tidak bisa masuk ke rumah pelanggan karena dikunci, maka pelanggan diberi kartu rekening agar mudah membayar tagihan airnya. Pelanggan ini diminta segera menghubungi PDAM atau menelepon atau mengirimkan SMS untuk memberitahukan posisi meter airnya agar rutin dicatat setiap bulan sehingga tidak "main tebak". Bayar rekening pun bisa lewat Bank Pemerintah Daerah Bali, Lembaga Perkreditan Desa dan sekaa truna-truni (perkumpulan muda-mudi) yang mencari dana dari jasa pungutan rekening air. *
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
om Swatyastu PAK,,,SAYA KADEK, UNTUK DAERAH SELATAN KHUSUSNYA DIDAERAH TEGALMENGKEB,,AIRNYA TIDAK LANCAR, SAMPAI BERBULAN-BULAN,GK PERNAH NYALA DAN TOLONG PAK PERHATIKAN KEBUTUHAN MASYARAKAT DISANA,, BAGAIMANA PEMERINTAH BISA MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEHAT SEDANGKAN UNTUK AIR MINUM SAJA KEWALAHAN,,, MASYAAARAKAT MANDI DISUNGAI, BUAT MINUM ITUI, BUAT MASAK JUGA ITU,, TOLONG PAK CARIKAN SOLUSI,,, TERIMAKASIH. om canti3 om,,
BalasHapusSdr. Kadek di Tabanan.
BalasHapusAda beberapa sebab air tidak mengalir, misalnya: tekanan airnya tidak cukup di tempat tinggal Kadek, atau karena debit airnya memang kecil sehingga sebelum sampai ke tempat Kadek, airnya sudah habis digunakan oleh konsumen lain.
Solusinya juga bisa bermacam-macam: meingkatkan kapasitas olahan, menambah pompa atau membuat tangki air yang tinggi (elevated tank). Bisa juga dengan membuat instalasi baru di dekat Kadek utk masyarakat lainnya, dengan syarat ada sumber air, baik air tawar maupun air payau.
Akan saya hubungi teman di PDAM Tabanan supaya dapat memberikan solusi atas masalah Kadek dan masyarakat lainnya di sana. Sekian dulu.
terimakasih atas perhatian bapak, semoga memang betul-betul diperhatikan akan kebutuhan masyarakat disana,,dan semoga bisa saling bekerjasama guna meningkatkan kesehatan masyarakat desa setinggi-tingginya, karena kebutuhan air bersih sangat berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat
BalasHapusseperti biasa ditegalmengkeb kering kerontang,, jalan keluarnya bagaimana? terima kasih
BalasHapusSebaiknya dibicarakan dengan pihak PDAM, agar diperoleh penjelasan lengkap dan sebenarnya tentang kondisi air dan kondisi jaringan pipanya. Pihak PDAM akan menerima dengan senang hati kedatangan pelanggannya.
BalasHapusOSA, saya dari kerambitan. kalau saya mau minta bantuan perbaikan pipa meteran air bocor. saya sudah minta tolong ditempat bayar air yg di kerambitan tapi tidak digubris.alhasil tagihan listrik membludak dan kasian airnya terbuang sia-sia. mohon bantuannya
BalasHapus*maaf maksud saya tagihan air yang membludak*
BalasHapusUtk Alit, bisa minta alamat lengkap dan nomor pelanggannya? Nanti saya teruskan ke PDAM-nya.
BalasHapusDemikian dan tks.