• L3
  • Email :
  • Search :

19 April 2015

Kartini: Surat Terakhir untuk Njonja Abendanon

Kartini: Surat Terakhir untuk Njonja Abendanon
Oleh Gede H. Cahyana

Kartini mengirim surat kepada Njonja Abendanon sebelum melahirkan anak lelaki pada 13 September 1904. Empat hari kemudian, Kartini meninggal sehingga surat itu menjadi surat terakhir korespondensinya dengan nyonya Belanda ini.  Dipetik dari buku Habis Gelap Terbitlah Terang, tertera pada halaman 187, lembar terakhir buku terbitan Balai Pustaka, Djakarta 1951, surat ini ditafsirkan sebagai masa bahagia dalam penantian akan melahirkan.
------*-----


Terima kasih ibuku atas nasihat supaja aku meriang-riangkan hatiku. Aku mendjadi kuat, mendjadi segar, memikirkan djauh daripadaku, ada djiwa mengharap dan mendoa bagi keselamatan diriku, djiwa jang ada berdjiwa pada djiwaku.

Orang jang ada melihat aku pada beberapa hari ini, mengatakan aku luar biasa girangnja.

Betapakah saia tiada girang, mengetahui ada akan tiba bahagia jang demikian besarnja itu?

Apakah salahnja lama waktu merasa kesakitan, bila bahagia jang demikian senangnja itu ada djadi pahalanja? Saia telah rindu benar menanti bidji mataku itu. Sungguhlah senang benar hati, djika mengetahui, sekian banjaknja orang turut merasa seperti saia pada beberapa hari ini.

Tuhan tiada akan tuli, mendengar sekian banjaknja hati sama-sama mendoa. Ibuku, saia jakin sejakin-jakinnja, bahwa anak ibu ini tiada akan ada alangan suatu apa. Sudah tentu ibu akan mendapat kabar dengan segera, bila kedjadian besar itu telah tiba.

Selamat malam, Ibuku sajang, terimalah sekali lagi terima kasih kami berdua banjak-banjak. Sampaikanlah salam kami berdua, dan terimalah sendiri tjiuman anak kandung Ibu.
-----*-----

Selamat merayakan Hari Kartini, 21 April 2015.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar