• L3
  • Email :
  • Search :

11 April 2015

Elpiji Mahal, Panenlah Metana di TPA Sampah

Elpiji Mahal, Panenlah Metana di TPA Sampah
Oleh Gede H. Cahyana

Harga Elpiji naik? Untuk masyarakat yang tinggal di sekitar TPA sampah, sebetulnya bisa hidup nyaman dalam hal energi listrik dan bahan bakar untuk dapur. Tentu saja ini harus difasilitasi oleh pemerintah karena investasinya miliaran rupiah. Kalau tercapai, maka ribuan warga dan kompleks perkantoran TPA bisa terang benderang dari energi sampah yang dikenal dengan sebutan biogas. Komposisi utama biogas adalah metana. 

Metana adalah gas yang terbentuk pada proses pembusukan secara anaerobik seperti terjadi di TPA sampah. Gas metana ini harus dikelola agar bisa dialirkan ke luar landfill sehingga dapat mencegah bahaya kebakaran (ledakan) dan/atau dipanen sebagai sumber energi. Yang bertugas di sini adalah kepala seksi monitoring lingkungan dan operatornya. Memang faktanya, mayoritas TPA hanya diurus oleh kepala TPA dan satu orang petugas saja dan sering tidak fokus mengelola TPA, hanya sekadar selingan. Open dumping adalah hasilnya. 

TPA selalu menghasilkan metana (CH4), karbon dioksida (CO2), dan gas lain yang relatif sedikit volumenya seperti hidrogen sulfida (H2S), ammonia (NH3). Metana bersifat tidak berbau dan mudah terbakar apabila konsentrasinya antara 5% s.d 15% by volume. Karena mudah terbakar, metana dapat digunakan sebagai sumber energi dengan syarat konsentrasinya lebih besar dari 45% v/v. Untuk gas-flaring, konsentrasi lebih besar dari 25% v/v dan dialirkan lewat cerobong. Oleh sebab itu, metana harus dikendalikan dengan memasang pipa ventilasi di titik-titik tertentu. 

Timbulan metana di TPA antara 0,12 - 0,45 m3/kg sampah tetapi yang dapat ditangkap hanya 25%. Timbulan metana dipengaruhi oleh karakteristik sampah dan kondisi landfill. Ada yang memberikan angka 0.0025 m3/kg sampah/tahun. Lantas, bagaimana cara memasang pipa gas untuk mengoleksi atau mengumpulkan metana di TPA? Berikut ini adalah contoh sketsa cara memasang pipa gas vertikal. Yang pertama, titik-titik pemasangan pipa vertikal ini harus merujuk ke gambar DED TPA. Kalau tidak ada gambar DED, pasanglah pipa gas dengan jarak 50 m – 70 m. Kedua, pasanglah pipa gas vertikal di titik pertemuan antara pipa lateral dan pipa induk, titik percabangan pipa lindi, dan di titik ujung pipa lindi. Gunakan pipa dengan diameter 100 – 150 mm pipa HDPE.


Sejumlah langkah yang bisa diterapkan untuk memanen metana sbb.
1. Pada awal penimbunan sampah, pasanglah sumuran terlebih dahulu. Pemasangan sumuran didahului dengan pemasangan casing. Sumuran terdiri atas pipa HDPE berlubang dengan kerikil di sekelilingnya.
2. Siapkan gergaji atau pemotong pipa, fitting dan lem pipa.
3. Sambungkan pipa berlubang ke pipa gas yang sudah dipasang sebelumnya.
4. Pipa gas dipasang secara progresif ke atas mengikuti ketinggian sampah.
5. Luruskan pipa berlubang di dalam casing.
6. Setelah ketinggian pertama dicapai, casing diangkat setinggi lapisan kedua kemudian pipa PVC dan kerikil berdiameter 5 – 10 cm di sekelilingnya ditinggikan sampai mencapai lapisan kedua.  Demikian seterusnya sampai ketinggian akhir.
7. Casing kerikil bisa juga dengan drum bekas perforated (diameter 80 cm) yang dipasang permanen sesuai dengan ketinggian timbunan. Sambungan drum berupa karet ban atau pelat logam agar kuat, tidak bergeser posisinya..
8. Ketinggian pipa pada lapisan terakhir adalah 1 m di atas tanah penutup. Penutupan pipa gas akhir dilakukan dengan cup rubber ring dari PVC dan ujung pipa ini siap dihubungkan ke jaringan pengumpul menuju instalasi pemompaan. 

Masalahnya, bagaimana agar metana tersebut bisa dicairkan lalu dimasukkan ke dalam tabung. Ini disebut Elbiji atau LBG (Liquid Bio Gas). *

1 komentar:

  1. pengen banget mengelola sampah di rumah jadi gas metana,. jadi gak perlu beli gas.. bisa nggak y?

    BalasHapus