• L3
  • Email :
  • Search :

26 Desember 2025

Dari MAPAMNAS Untuk AMAL

Dari MAPAMNAS Untuk AMAL

Oleh Gede H. Cahyana

Dosen Teknik Lingkungan Universitas Kebangsaan RI

Musyawarah Antar-Perusahaan Air Minum Nasional (MAPAMNAS) XV adalah rapat nasional yang strategis di bidang air minum publik. Seperti umumnya organisasi, pelaksanaan musyarawah nasional adalah untuk memberikan energi tambahan kepada organisasi, peluang inovasi, regenerasi kepengurusan. Topik yang didiskusikan bisa jadi revisi AD/ART, program kerja baru yang belum pernah ada, atau arah baru organisasi. Munculnya ragam tema bahasan tersebut bergantung pada aspirasi anggota.

MAPAMNAS XV diselenggarakan pada awal tahun kedua Kabinet Merah Putih dengan misi Asta Cita dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Cita kedua dan MBG secara tidak langsung berkaitan dengan MAPAMNAS & Perpamsi dan berkaitan langsung dengan BUMD AM. Viral diberitakan insiden murid keracunan setelah makan makanan yang disajikan oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau dapur MBG). Di antara sebabnya adalah air pencuci ompreng, sayur dan lauk-pauk. Air bersih demikian penting di dalam MBG.

Air olahan BUMD AM relatif lebih bersih daripada air sumur dangkal SPPG. BUMD AM bisa berperan signifikan dalam pelaksanaan MBG. Di pihak lain, sungguh bijak apabila SPPG menggunakan air olahan BUMD AM.  Sebab, kualitas air yang layak diminum tidak hanya tampak jernih saja. Jernih belum tentu bersih. Clear is not the same as clean. Jernih hanyalah satu konstituen di dalam parameter fisika, yaitu kekeruhan (turbidity), dari banyak konstituen lainnya. Belum lagi parameter kimia yang lebih banyak konstituennya dan terakhir adalah parameter mikrobiologi.

Sepatutnya BUMD AM menjadi partner SPPG dalam pelaksanaan MBG. Terlebih lagi air ditulis di dalam cita kedua Asta Cita bersama pangan dan energi. MBG membutuhkan pangan, energi dan air. Diharapkan MAPAMNAS menjadi momentum untuk menggemakan swasembada air baku dan air minum secara riil, tidak sekadar slogan. Sejarah Indonesia akan menorehkan peran MAPAMNAS XV dalam melayani program MBG, terlebih lagi ada bonus yang diberikan BUMD AM kepada SPPG berupa tarif diskon. Tarif airnya didiskon tetapi volume air yang terjual lebih banyak.

Selanjutnya adalah MAPAMNAS untuk AMAL, yaitu MAPAMNAS merilis proposal ilmiah yang dilengkapi dengan bab dan pasal Rancangan Undang-Undang Air Minum dan Air Limbah (RUU AMAL). Embrio pasal-pasal yang eksplisit dan dilengkapi dengan penjelasannya bisa dihasilkan oleh MAPAMNAS. Proposal yang diusulkan di antaranya berisi urgensi air minum aman di dalam program MBG dan air limbah sebagai konsekuensi logis penggunaan air minum. Mengapa air limbah perlu dipertimbangkan? Sebab, air limbah adalah bagian dari sanitasi.

Sanitasi meliputi air limbah dan sampah. Akronimnya adalah watsan (water and sanitation). Sampah lebih beruntung. Setelah longsor TPA Leuwigajah di Bandung lantas lahirlah UU No.18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah. Secara teoretis, air limbah domestik (sewage) dan sampah adalah limbah (waste) di dalam buku teks Teknik Lingkungan: (1) wastewater dan (2) solid waste, limbah cair dan limbah padat. Mengapa hanya sampah yang memiliki undang-undang?

Peran Perpamsi

Ada sederetan peran Perpamsi untuk BUMD AM, di antaranya adalah masalah air baku khususnya mata air artesis (artesian spring). Terbitnya PP No. 5 tahun 2021 yang membatasi pemanfaatan 20 persen dari kapasitas mata air berdampak pada pendapatan BUMD AM. Lantas hadirlah PP No. 28 tahun 2025 yang membatalkan peraturan sebelumnya. Peran Perpamsi dirasakan manfaatnya oleh BUMD AM dan pelanggannya.

Selain mata air, ada juga peraturan yang berkaitan dengan denda administratif air permukaan. Perpamsi juga berperan dalam perubahan rumus penghitungan denda sehingga mengurangi beban biaya BUMD AM. Selanjutnya adalah air tanah yang berkaitan dengan Peraturan Menteri ESDM No. 4 tahun 2024. Relaksasi pengurusan izin pemanfaatan air tanah diberikan kepada BUMD AM hingga Maret 2026. Perpamsi ikut memberikan bimbingan teknis kepada BUMD AM untuk mengamankan aset sumber airnya.

Peran lain Perpamsi sejak Orde Baru adalah penyehatan BUMD AM. Merujuk pada Buku Kinerja BUMD Air Minum Tahun 2024, dari 393 BUMD AM yang dievaluasi, diperoleh hasil sebagai berikut: BUMD sehat 65,39 persen, kurang sehat 22,39 persen, dan sakit 12,21 persen. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi duapuluh tahun lalu. Data di buku PDAM Bangkrut? Awas Perang Air (2004) menyatakan bahwa PDAM sehat 10 persen dan sakit 90 persen. Pada waktu itu 40 persen air PDAM terkontaminasi bakteri E. coli.

Namun demikian, Perpamsi perlu melanjutkan upaya peningkatan kemampuan keuangan BUMD agar BUMD AM kecil bisa tumbuh menjadi lebih besar. Pada saat ini baru 183 BUMD AM yang full cost recovery. Sisanya belum mampu menetapkan tarif yang impas terhadap biaya operasi dan pemeliharaan SPAM (sistem sadap, IPAM, sistem transmisi, sistem distribusi dan pelayanan). Apresiasi patut diberikan kepada Perpamsi atas rilisnya perubahan regulasi yang lebih bersahabat terhadap BUMD AM.

Selain isu regulasi dari pemerintah pusat kadang-kadang terjadi isu sporadis dari kepala daerah. Misalnya kunjungan Gubernur Jawa Barat ke sumber air Aqua di Kabupaten Subang. Muncul opini liar dari netizen tentang uang yang dibayarkan Aqua kepada Perumda Tirta Rangga Subang yang sudah memiliki memorandum of understanding dan sudah diperbarui beberapa kali. Karena dibaca oleh netizen yang tidak memiliki informasi perihal perjanjian pada tahun 1997 maka cenderung menyalahkan Perumda Tirta Rangga Subang. Perpamsi perlu membantu memberikan klarifikasi kepada masyarakat dan pejabat daerah.

Kasus serupa bisa saja terjadi di kabupaten, kota, provinsi lainnya. Kejadian tersebut menjadi fakta bahwa sumber air berpotensi menimbulkan sengketa “perang air” (water wars) apabila tidak diatur dengan benar dan adil di dalam undang-undang dan peraturan pemerintah. Semua undang-undang dan peraturan hendaklah selaras.

Harapan

MAPAMNAS XV diharapkan menghasilkan usulan riil yang dilanjutkan oleh struktur kepengurusan baru Perpamsi. Tantangan jangka pendek Perpamsi adalah capaian 43 persen layanan air minum perpipaan pada tahun 2029. Walaupun seperti menegakkan benang basah, tetapi target tersebut patut disambut optimis oleh Perpamsi dan BUMD AM. Sebab, benang basah bisa ditegakkan dengan trik yang tepat.

Harapan selanjutnya adalah Perpamsi berhasil menyiapkan proposal RUU AMAL dan/atau Kementerian AMAL. Tujuannya adalah menyediakan air minum publik yang memenuhi K3T: kualitas, kuantitas, kontinyuitas, dan tekanan cukup serta melindungi masyarakat dari penyakit menular lewat air. Perpamsi dapat menginisiasi seminar ilmiah di kampus-kampus untuk sosialisasi RUU AMAL sehingga memperoleh masukan dari masyarakat ilmiah.

Dengan modal 445 anggota, Perpamsi adalah asosiasi unik karena setiap anggota memiliki puluhan hingga ratusan karyawan dan setiap BUMD AM melayani ribuan orang. Semua pelanggan mendukung air minum aman sehingga mendukung terwujudnya undang-undang dan/atau Kementerian Air Minum dan Air Limbah (AMAL). Selamat melaksanakan MAPAMNAS.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar