• L3
  • Email :
  • Search :

20 Januari 2009

HAMAS Menang




Tiga pekan bombardir Israel atas wilayah Ghazah (Gaza) ternyata tidak berhasil membuat Hamas angkat tangan. Justru Israel yang mundur setapak demi setapak dengan dalih ada pelantikan Obama menjadi presiden ke-44 AS. Memang patut diakui, kehancuran akibat bombardemen pesawat buatan AS itu menimbulkan kerugian triliunan rupiah. Korban jiwa di pihak Gaza juga mencapai 1300-an orang, baik anak-anak, perempuan, dan orang tua, juga 48 orang dari pihak laskar Hamas. Koran Inggris, The Observer, menulis bahwa agresi Israel di Gaza kali ini justru menguatkan HAMAS. Simpati dan empati rakyat Palestina di Tepi Barat atas saudaranya di Gaza malah bertambah dan menguat meskipun Presiden Palestina "tampak" pro-Israel selama agresi Israel itu lantaran khawatir ada revolusi penggulingan dirinya dari kursi presiden. (Aneh tapi nyata memang, Hamas yang menang dalam pemilu justru Abbas (Fatah) yang naik tahta. Inilah demokrasi binaan AS dan Uni Eropa).

Satu poin lagi, akibat peluluhlantakan Gaza oleh Zionis Israel itu, kalangan pejabat di negara-negara Arab yang berseteru akhirnya bisa bersatu dalam KTT Liga Arab di Kuwait kemarin. Muncul satu tekad bersama untuk membina hubungan multilateral yang saling memahami dan berasas pada kearaban dan keislaman. Tanpa Gaza Massacre yang berlangsung tiga pekan itu, sulit sekali menyatukan prinsip kearaban mereka. Selalu saja pejabat negara-negara di Jazirah Arabia ini dapat diadu domba oleh AS dan Uni Eropa dengan pionnya, yakni Israel. Pejabat negara memang bukanlah rakyat Arab yang tinggi rasa kearabannya, juga keislamannya. Ada beda pendapat antara pejabat negara dan rakyat Arab yang bergerak lewat organisasi massa, mirip dengan ormas di Indonesia yang banyak juga bertentangan dengan pejabat negaranya.

Selamat atas kemenanganmu, wahai Hamas. Selamat atas kemenanganmu, wahai Palestina. Selamat juga kepada pejabat negara-negara Arab atas upaya penyatuan pendapat dan prinsip-prinsip kearaban dan keislaman. Kemenanganmu adalah kemenangan universal, kemenangan humanisme, keunggulan kemanusiaan yang didukung kuat oleh Pancasila dan Pembukaan UUD 1945!

Tampaklah bahwa Allah terus bekerja, Tuhan tidak dan tidak akan pernah pensiun. Sejak Big Bang sampai sekarang dan sampai Hari Akhir nanti, Allah selalu berkarya. Karya Allah ada dalam pertolongannya kepada Hamas khususnya dan Palestina umumnya sehingga perang yang tampaknya tak imbang itu, akhirnya dapat dimenangkan Hamas. Ini serupa dengan perang Badar....., barangkali....! Sebab, Allahlah yang tahu, manusia... tidak tahu yang gaib.

YANG KITA INGINKAN BELUM TENTU BAIK BUAT KITA.
*

1 komentar: