Flokulator Alabama
Majalah Air Minum Edisi 309, Juni 2021
https://doi.org/10.31219/osf.io/r9cyf
Bisa dipastikan belum ada PDAM yang menggunakan flokulator Alabama. Yang banyak digunakan adalah flokulator sekat (baffled flocculator). Flokulator sekat ini banyak dibangun di PDAM karena mengandalkan energi hidrolis sehingga hemat listrik. Apalagi pada masa sebelum tahun 1980-an, listrik masih sulit, tidak banyak kabupaten yang memperoleh pasokan listrik. Kemudian berkembang flokulator heksagonal yang mulai dibangun pada akhir 1980-an atau awal 1990-an. Pada tahun 1991 penulis bekerja di proyek IPAM Mukakuning Pulau Batam, salah satu IPAM paling awal yang menerapkan flokulator heksagonal.
Apakah flokulator sekat atau heksagonal lebih unggul daripada jenis flokulator lainnya? Tidak juga. Setiap jenis flokulator memiliki keunggulan dan kerugian. Pemilihan jenis flokulator bergantung pada kondisi setempat seperti ada tidaknya energi potensial yang cukup sehingga aliran air bisa secara gravitasi. Pertimbangan kualitas air baku, yaitu konsentrasi koloid, suspended solid, coarse solid, alkalinitas, dan derajat keasaman air (pH) terutama air gambut ataukah tidak. Intake juga berpengaruh, apakah intake menggunakan pompa ataukah air mengalir secara gravitasi.
Bagaimana dengan
flokulator Alabama? Alabama adalah nama kota di Amerika Serikat. Tetapi
flokulator Alabama justru banyak digunakan di Amerika Selatan (Latin). Flokulator
Alabama berkembang luas di Brazil dan di kota lainnya di negeri Samba itu. Kemudian
meluas ke negara tetangganya. Gambar flokulator ini seperti pada Gambar 1.
Energi hidrolis menyebabkan pengadukan selama air mengalir di dalam
kompartemen. Biasanya dibuat empat kompartemen dengan gradien kecepatan (G)
antara 80 – 30 per detik. Total waktu kontaknya antara 20 – 30 menit. Adapun
bak pengaduk cepatnya, yaitu koagulator harus bisa menghasilkan gradien
kecepatan antara 100 – 150 per detik sebelum air masuk ke flokulator Alabama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar