Kegiatan PkM di Desa Sunten Jaya, Lembang, KBB
Subtema: Kesadaran Lingkungan
-----------------------------------------
Lokasi kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat UKRI pada Januari 2022 adalah di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang.
Desa ini berlokasi paling timur di Kec. Lembang, satu diantara 16 desa yang ada
di Lembang. Lembang adalah kecamatan di bagian utara KBB dan paling timur di
Kab. Bandung Barat. Lembang memiliki desa terbanyak di antara semua kecamatan
di KBB. Penduduk Lembang adalah 197.640 orang pada tahun 2021, terbanyak di antara
semua kecamatan. Adapun jumlah penduduk di KBB adalah 1.788.336 orang. Tentu
saja jumlah ini berubah dinamis setiap hari. Dari jumlah penduduk tersebut maka
dapat diperkirakan timbulan sampah di seluruh KBB.
Selain materi tentang bahasa Inggris
wisata, internet, dan kewirausahaan, materi yang juga diberikan kepada
masyarakat desa adalah bidang kesadaran lingkungan, khususnya tentang
persampahan. Sampah adalah zat padat yang dianggap tidak dibutuhkan lagi oleh manusia
sehingga dibuang. Ada yang dibuang di bak sampah, ada yang dibuang sembarang
saja. Sampah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu organik dan anorganik.
Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti sisa sayur, daging,
ikan, nasi, daun, dll. Sampah anorganik adalah sampah yang nyaris tidak
membusuk dalam waktu singkat seperti sampah organik. Contohnya adalah plastik,
kertas, karton, botol PET, kain, dll.
Sampah organik bisa diubah nemjadi pupuk
kompos. Sampah anorganik bisa digunakan ulang atau dijadikan benda lain yang
masih bisa dimanfaatkan. Tujuan penggunaan ulang (reuse) dan recycle adalah
untuk memperlama waktu-manfaat (using time) sampah sebelum akhirnya menjadi
sampah yang harus dibuang. Satu diantara cara memperlama sampah menjadi sampah
yang terbuang adalah dengan mengubahnya menjadi Ecobrick. Cara pembuatan ini diberikan oleh mahasiswa dari himpunan Wasser, HMTL UKRI.
Berdasarkan dokumen Kajian Timbulan Sampah
Kabupaten Bandung Barat Tahun 2019, rata-rata timbulan sampah per kapita di
Kabupaten Bandung Barat adalah sebesar 2,05 liter/orang/hari atau setara dengan
0,24 kg/orang perhari. Data dapat dilihat pada Tabel 1. Adapun komposisi sampah
di KBB dapat dilihat pada Tabel 2 terlampir.
Tabel 1. Timbulan Sampah Perkapita di Kabupaten
Bandung Barat
No |
Sumber Sampah |
Timbulan Sampah Per Kapita |
|
Volume sampah (liter/orang/hari) |
Berat Sampah (kg/orang/hari) |
||
1 |
Permanen |
1,31 |
0,34 |
2 |
Semi Permanen |
1,98 |
0,29 |
3 |
Non Permanen |
2,85 |
0,11 |
|
Rata-rata |
2,05 |
0,24 |
Sumber: Kajian Timbulan Sampah Kabupaten Bandung Barat, 2019
Tabel 2. Komposisi Sampah Kabupaten
Bandung Barat
No |
Komponen Sampah |
Komposisi Sampah (%) |
Rata-rata (%) |
||
Permanen |
Semi Permanen |
Non Permanen |
|||
1 |
Organik |
56,24 |
62,10 |
59,21 |
59,18 |
2 |
Kaca |
0,66 |
1,54 |
0,24 |
0,82 |
3 |
Kertas |
6,57 |
3,50 |
4,35 |
4,80 |
4 |
Plastik |
7,81 |
13,20 |
27,25 |
16,09 |
5 |
PET, HDPE |
3,32 |
3,26 |
0,00 |
2,19 |
6 |
Kain |
0,25 |
0,80 |
0,57 |
0,54 |
7 |
B3 |
0,26 |
0,31 |
2,16 |
0,91 |
8 |
Logam |
0,03 |
0,40 |
1,20 |
0,54 |
9 |
Pampers |
7,70 |
6,02 |
0,55 |
4,76 |
10 |
Tisu |
5,40 |
1,08 |
0,77 |
2,42 |
11 |
Lain-lain |
11,77 |
7,79 |
3,71 |
7,76 |
Timbulan sampah organik menduduki posisi nomor satu terbanyak, yaitu 59,18%. Diikuti oleh sampah plastik 16,09%. Paling sedikit adalah sampah logam, 0,54%. Komposisi sampah di Kabupaten Bandung Barat disajikan dalam Diagram Pie di bawah ini.
Gambar 1. Komposisi Sampah di Kabupaten Bandung Barat, 2019.
Namun demikian, sampah yang mampu
ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2019
tersebut, yaitu oleh UPTD Kebersihan, kira-kira 145–150 ton perhari. Hanya
mampu 45 – 50 ritase/hari truk sampah ke TPA Sarimukti dengan 38 unit truk
pengangkut sampah. Idealnya adalah 50 ritase perhari yang dilaksanakan oleh 50
unit truk pengangkut sampah.
Berdasarkan data di dalam Buku Putih
Sanitasi Kabupaten Bandung Barat tahun 2013 yang ditulis di dalam laporan
Fasilitasi Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten Bandung Barat tahun 2017
– 2037, diinformasikan bahwa persentase cakupan pelayanan persampahan hanya
mencapai 14% terhadap jumlah penduduk perkotaan. Adapun dengan metode random sampling,
dengan sampel 100 desa dari 165 desa, diperoleh data bahwa hanya 10% desa yang sudah
mendapat layanan persampahan sedangkan 90% desa belum mendapat layanan.
Namun merujuk pada data tahun 2016, ada
165 desa yang diteliti, diperoleh bahwa 15% desa sudah mendapat layanan
pengangkutan sampah (meningkat 5%). Sebagian besar masyarakat mengelola sampah
dengan cara dibakar, yaitu 71,8%. Adapun responden yang sampahnya dikumpulkan
di kolektor maupun yang dibuang langsung ke TPS hanya 14,7%. Sejumlah 6%
responden membuang sampah di lahan kosong dan dibiarkan membusuk. Responden
yang membuang sampah ke sungai 3,2%. Yang membuang sampah ke dalam lubang
terbuka 2,4% dan 0,9% responden membuang sampah ke dalam lubang yang ditutup
tanah.
Capaian pengelolaan sampah di KBB
tergolong sangat rendah. Apakah ini masih wajar karena KBB baru 15 tahun
usianya sedangkan sebaran penduduknya sangat luas di 16 kecamatan? Kabupaten Bandung Barat ditetapkan (established) sebagai kabupaten di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 12
Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa barat
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara republik Indonesia Nomor 4688).
Pada tahun 2022 ini Kabupaten Bandung
Barat memiliki 16 kecamatan, yaitu Lembang, Parongpong, Cisarua, Cikalongwetan,
Cipeundeuy, Ngamprah, Cipatat, Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin,
Cipongkor, Rongga, Sindangkerta, Gununghalu dan Saguling. Jumlah desa di Kabupaten
Bandung Barat adalah 165 desa. Penduduk Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2020
sebanyak 1.788.336 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun 2019 – 2020
rata-rata 0,07.
Tabel 3. Penduduk Kabupaten Bandung Barat, 2020
Kecamatan |
Penduduk |
Rongga |
60.666 |
Gununghalu |
79.175 |
Sindangkerta |
73.458 |
Cililin |
95.470 |
Cihampelas |
132.659 |
Cipongkor |
99.991 |
Batujajar |
107.835 |
Saguling |
33.820 |
Cipatat |
140.301 |
Padalarang |
181.359 |
Ngamprah |
177.690 |
Parongpong |
113.005 |
Lembang |
197.640 |
Cisarua |
79.154 |
Cikalong Wetan |
128.106 |
Cipeundeuy |
88.007 |
Total KBB |
1.788.336 |
Sebaran, kepadatan, dan distribusi
penduduk di Kabupaten Bandung Barat sangat tidak merata. Pada tahun 2018
kepadatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.289 jiwa per km2
sedangkan tahun 2017 adalah 1.276 jiwa per km2. Sebaran ini menyebabkan masalah
khas pada volume atau berat timbulan sampah di setiap kecamatan dan desa. Jauh
lebih kompleks daripada masalah sebuah kota, misalnya Kota Bandung yang
penduduknya relatif terpusat di dalam kota. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar