• L3
  • Email :
  • Search :

30 Januari 2022

Kegiatan PkM di Desa Suntenjaya, Lembang, KBB

Kegiatan PkM di Desa Sunten Jaya, Lembang, KBB

Subtema: Kesadaran Lingkungan

-----------------------------------------

Lokasi kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat UKRI pada Januari 2022 adalah di Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang. Desa ini berlokasi paling timur di Kec. Lembang, satu diantara 16 desa yang ada di Lembang. Lembang adalah kecamatan di bagian utara KBB dan paling timur di Kab. Bandung Barat. Lembang memiliki desa terbanyak di antara semua kecamatan di KBB. Penduduk Lembang adalah 197.640 orang pada tahun 2021, terbanyak di antara semua kecamatan. Adapun jumlah penduduk di KBB adalah 1.788.336 orang. Tentu saja jumlah ini berubah dinamis setiap hari. Dari jumlah penduduk tersebut maka dapat diperkirakan timbulan sampah di seluruh KBB.

Selain materi tentang bahasa Inggris wisata, internet, dan kewirausahaan, materi yang juga diberikan kepada masyarakat desa adalah bidang kesadaran lingkungan, khususnya tentang persampahan. Sampah adalah zat padat yang dianggap tidak dibutuhkan lagi oleh manusia sehingga dibuang. Ada yang dibuang di bak sampah, ada yang dibuang sembarang saja. Sampah dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu organik dan anorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk, seperti sisa sayur, daging, ikan, nasi, daun, dll. Sampah anorganik adalah sampah yang nyaris tidak membusuk dalam waktu singkat seperti sampah organik. Contohnya adalah plastik, kertas, karton, botol PET, kain, dll.

Sampah organik bisa diubah nemjadi pupuk kompos. Sampah anorganik bisa digunakan ulang atau dijadikan benda lain yang masih bisa dimanfaatkan. Tujuan penggunaan ulang (reuse) dan recycle adalah untuk memperlama waktu-manfaat (using time) sampah sebelum akhirnya menjadi sampah yang harus dibuang. Satu diantara cara memperlama sampah menjadi sampah yang terbuang adalah dengan mengubahnya menjadi Ecobrick. Cara pembuatan ini diberikan oleh mahasiswa dari himpunan Wasser, HMTL UKRI.

Berdasarkan dokumen Kajian Timbulan Sampah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2019, rata-rata timbulan sampah per kapita di Kabupaten Bandung Barat adalah sebesar 2,05 liter/orang/hari atau setara dengan 0,24 kg/orang perhari. Data dapat dilihat pada Tabel 1. Adapun komposisi sampah di KBB dapat dilihat pada Tabel 2 terlampir.

Tabel 1. Timbulan Sampah Perkapita di Kabupaten Bandung Barat

No

Sumber Sampah

Timbulan Sampah Per Kapita

Volume sampah

(liter/orang/hari)

Berat Sampah (kg/orang/hari)

1

Permanen

1,31

0,34

2

Semi Permanen

1,98

0,29

3

Non Permanen

2,85

0,11

 

Rata-rata

2,05

0,24

Sumber: Kajian Timbulan Sampah Kabupaten Bandung Barat, 2019

Tabel 2. Komposisi Sampah Kabupaten Bandung Barat

No

Komponen Sampah

Komposisi Sampah (%)

Rata-rata (%)

Permanen

Semi Permanen

Non Permanen

1

Organik

56,24

62,10

59,21

59,18

2

Kaca

0,66

1,54

0,24

0,82

3

Kertas

6,57

3,50

4,35

4,80

4

Plastik

7,81

13,20

27,25

16,09

5

PET, HDPE

3,32

3,26

0,00

2,19

6

Kain

0,25

0,80

0,57

0,54

7

B3

0,26

0,31

2,16

0,91

8

Logam

0,03

0,40

1,20

0,54

9

Pampers

7,70

6,02

0,55

4,76

10

Tisu

5,40

1,08

0,77

2,42

11

Lain-lain

11,77

7,79

3,71

7,76

Timbulan sampah organik menduduki posisi nomor satu terbanyak, yaitu 59,18%. Diikuti oleh sampah plastik 16,09%. Paling sedikit adalah sampah logam, 0,54%. Komposisi sampah di Kabupaten Bandung Barat disajikan dalam Diagram Pie di bawah ini.

Gambar 1. Komposisi Sampah di Kabupaten Bandung Barat, 2019.

Namun demikian, sampah yang mampu ditangani oleh Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2019 tersebut, yaitu oleh UPTD Kebersihan, kira-kira 145–150 ton perhari. Hanya mampu 45 – 50 ritase/hari truk sampah ke TPA Sarimukti dengan 38 unit truk pengangkut sampah. Idealnya adalah 50 ritase perhari yang dilaksanakan oleh 50 unit truk pengangkut sampah.

Berdasarkan data di dalam Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bandung Barat tahun 2013 yang ditulis di dalam laporan Fasilitasi Penyusunan Masterplan Persampahan Kabupaten Bandung Barat tahun 2017 – 2037, diinformasikan bahwa persentase cakupan pelayanan persampahan hanya mencapai 14% terhadap jumlah penduduk perkotaan. Adapun dengan metode random sampling, dengan sampel 100 desa dari 165 desa, diperoleh data bahwa hanya 10% desa yang sudah mendapat layanan persampahan sedangkan 90% desa belum mendapat layanan.

Namun merujuk pada data tahun 2016, ada 165 desa yang diteliti, diperoleh bahwa 15% desa sudah mendapat layanan pengangkutan sampah (meningkat 5%). Sebagian besar masyarakat mengelola sampah dengan cara dibakar, yaitu 71,8%. Adapun responden yang sampahnya dikumpulkan di kolektor maupun yang dibuang langsung ke TPS hanya 14,7%. Sejumlah 6% responden membuang sampah di lahan kosong dan dibiarkan membusuk. Responden yang membuang sampah ke sungai 3,2%. Yang membuang sampah ke dalam lubang terbuka 2,4% dan 0,9% responden membuang sampah ke dalam lubang yang ditutup tanah.

Capaian pengelolaan sampah di KBB tergolong sangat rendah. Apakah ini masih wajar karena KBB baru 15 tahun usianya sedangkan sebaran penduduknya sangat luas  di 16 kecamatan? Kabupaten Bandung Barat ditetapkan (established) sebagai kabupaten di Provinsi Jawa Barat berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Bandung Barat di Provinsi Jawa barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4688).

Pada tahun 2022 ini Kabupaten Bandung Barat memiliki 16 kecamatan, yaitu Lembang, Parongpong, Cisarua, Cikalongwetan, Cipeundeuy, Ngamprah, Cipatat, Padalarang, Batujajar, Cihampelas, Cililin, Cipongkor, Rongga, Sindangkerta, Gununghalu dan Saguling. Jumlah desa di Kabupaten Bandung Barat adalah 165 desa. Penduduk Kabupaten Bandung Barat pada tahun 2020 sebanyak 1.788.336 jiwa, dengan laju pertumbuhan penduduk per tahun 2019 – 2020 rata-rata 0,07.

Tabel 3. Penduduk Kabupaten Bandung Barat, 2020

Kecamatan

Penduduk

Rongga

60.666

Gununghalu

79.175

Sindangkerta

73.458

Cililin

95.470

Cihampelas

132.659

Cipongkor

99.991

Batujajar

107.835

Saguling

33.820

Cipatat

140.301

Padalarang

181.359

Ngamprah

177.690

Parongpong

113.005

Lembang

197.640

Cisarua

79.154

Cikalong Wetan

128.106

Cipeundeuy

88.007

Total KBB

1.788.336

Sebaran, kepadatan, dan distribusi penduduk di Kabupaten Bandung Barat sangat tidak merata. Pada tahun 2018 kepadatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat mencapai 1.289 jiwa per km2 sedangkan tahun 2017 adalah 1.276 jiwa per km2. Sebaran ini menyebabkan masalah khas pada volume atau berat timbulan sampah di setiap kecamatan dan desa. Jauh lebih kompleks daripada masalah sebuah kota, misalnya Kota Bandung yang penduduknya relatif terpusat di dalam kota. *



Tidak ada komentar:

Posting Komentar