Agar
Tugas Akhir Cepat Selesai
Oleh
Gede H. Cahyana
Tulisan
ini adalah tips lanjutan dari sejumlah tips sebelumnya yang tulisannya tersedia
di folder TA – Skripsi di blog ini. Kali ini dibahas tips atau strategi agar
kuliah cepat tamat, Tugas Akhir lekas tuntas. Ada tiga tahap dalam penyelesaian
studi mahasiswa, mungkin untuk semua prodi, atau setidak-tidaknya di prodi
Teknik Lingkungan UKRI. Berikut adalah rinciannya.
Tahap
1: Pra-Tugas Akhir
Tugas
Akhir adalah mata kuliah yang bisa diambil atau dikontrak pada semester ganjil
dan semester genap. Tujuannya adalah agar mahasiswa bisa segera melaksanakan
TA, tanpa harus menunggu satu semester berikutnya. Tentu dengan tetap
memperhatikan jumlah mata kuliah yang diambil pada semester berjalan (on
going) karena TA memerlukan waktu khusus dan fokus dalam pengambilan data
primer di lapangan dan/atau di laboratorium untuk diolah dan dibahas di bab
Hasil dan Pembahasan,
Kegiatan
tahap 1 diawali oleh perwalian dan KRS. Mahasiswa bisa bertanya tentang tema
(atau judul TA) kepada dosen wali atau mengajukan tema (atau judul) yang
diminati oleh mahasiswa. Judul yang disepakati tersebut lantas disiapkan dalam
bentuk proposal TA. Pada waktunya nanti, setelah PKRS, mahasiswa wajib presentasi
proposal TA. Pada presentasi tersebut dosen koordinator TA dan dosen lain yang
hadir menilai kelayakan proposal TA tersebut. Layak artinya, memenuhi syarat
dan ketentuan yang berlaku di prodi, misalnya tidak terlalu luas sehingga kajiannya
menjadi dangkal, juga tidak terlalu dalam yang melebihi beban 6 SKS. Apalagi
terlalu sempit dan dangkal, tentu tidak diizinkan karena mahasiswa akan sulit atau
gagal membahasnya di bab Hasil dan Pembahasan.
Apabila
gagal mengembangkan raihan data lapangan dan/atau laboratorium maka akan sulit
menuliskan pembahasannya. Juga sulit memperlihatkan hal-hal yang belum (atau
belum banyak) dibahas oleh orang lain. Hal-hal yang belum (banyak) dibahas oleh
orang lain ini, apalagi yang belum dibahas, artinya ada hal baru (novelty)
di dalam TA, maka bobotnya sudah mencapai 6 SKS. Kajian yang hanya evaluasi,
misalnya Evaluasi IPAM atau IPAL atau IPALin (Lindi) atau TPA, TPS 3R, K3 di
perusahaan (pabrik), dll hanya berbobot 2 SKS dan bisa dilaksanakan untuk
matkul Kerja Praktik (KP), bukan TA. Namun demikian, apabila ditambah dengan materi
lain yang berupa “perubahan” tertentu pada unit proses, unit operasi, arah
aliran, variasi media filter misalnya, kemudian dilakukan variasi debit,
variasi kualitas air umpan (feed), maka bobotnya sudah naik. Penambahan dan
pendalaman kajian ini harus dibicarakan dengan dosen pembimbing agar laporan TA
dapat memenuhi bobot 6 SKS.
Oleh
sebab itu, sejak penulisan proposal, khususnya di subbab Latar Belakang, Rumusan
Masalah, Tujuan, dan Metodologi hendaklah sudah ditulis cakupan materi TA yang
mencapai bobot 6 SKS. Mahasiswa bisa memperoleh ide materi TA dengan cara mempelajari
laporan-laporan TA yang tersedia di perpustakaan. Cobalah pikirkan ide lanjutan
(atau ide baru) yang mungkin bisa diperoleh dari laporan TA orang lain
tersebut. Dengan pengalamannya, dosen sudah bisa mengetahui apakah sebuah tema
(judul) TA layak dijadikan TA atau ditolak. Apabila proposal TA dinyatakan
diterima maka koordinator TA akan menetapkan dosen pembimbingnya kemudian
diumumkan dalam tabulasi dosen pembimbing TA untuk selanjutnya dibuatkan SK
Pembimbing oleh Dekan.
Tahap
2: Pelaksanaan dan Bimbingan TA
Tugas
Akhir harus memperoleh bimbingan atau asistensi dari dosen agar materi yang dikaji
berada di jalur yang tepat, sesuai dengan judul TA dan memenuhi kaidah ilmiah,
memenuhi norma akademik dan memenuhi kode etik penulisan ilmiah. Dosen memberikan
bimbingan atau asistensi materi TA dan tatatulis ilmiahnya. Materi (isi,
content) TA menjadi tanggung jawab bersama antara dosen pembimbing dan
mahasiswa dengan bobot materi 6 SKS.
Mahasiswa
harus lebih aktif dalam pelaksanaan TA di lapangan dan/atau di laboratorium.
Mahasiswa juga harus aktif melaporkan hasil penelitian atau perancangan TA-nya
kepada pembimbing. Sebaiknya laporan kemajuan (progres) TA diberitahukan kepada
dosen pembimbing setiap pekan (7 hari sekali). Artinya mahasiswa melaporkan
kegiatan apa saja yang dilakukannya berkaitan dengan TA selama sepekan
terakhir. Bisa berupa laporan tertulis kegiatan di lapangan atau di
laboratorium perihal kendala yang terjadi, perubahan proses fisika, kimia,
biologi, rencana pengolahan data, statistik, dan lain-lain yang perlu
disampaikan kepada pembimbing. Paling lama setiap dua pekan sekali (14 hari
sekali) mahasiswa sebaiknya bertemu dosen pembimbing.
Pertemuan
berkala dalam waktu singkat tersebut dapat membantu mahasiswa dalam menyelesaikan
TA-nya dan lebih cepat diketahui apabila terjadi kesalahan sampel, data, proses
reaktor, kriteria desain, gambar-gambar, skala gambar, dan lain-lain, baik
pekerjaan di lapangan maupun di laboratorium. Pertemuan berkala tersebut juga
dapat membantu mahasiswa dalam menulis subbab-subbab yang dibutuhkan, membuat tabel
atau grafik dan pengolahan datanya. Apabila terjadi kesalahan apapun akan
segera bisa diketahui dan segera pula bisa diperbaiki, tidak terlambat sehingga
tidak membuang-buang waktu karena harus mulai dari awal lagi. Jangan malu
apalagi takut bertemu dosen (memang, nyaris semua orang mengalami hal ini,
termasuk saya, tetapi selalu dikuatkan lagi dengan spirit di dalam pikiran
bahwa tidak akan masalah karena materi yang akan dibahas sudah disiapkan,
ditulis, dan referensinya lengkap, bahkan buku, artikel, majalah, dll yang
dijadikan referensi juga dibawa). Yang penting datang dengan 4S: salam, sopan,
santun, siap materi yang akan dibahas dengan pembimbing maka ini sudah lebih
dari cukup.
Dosen
pembimbing juga berharap agar mahasiswa menguatkan motivasinya dalam menulis
TA. Mahasiswa menghidup-hidupkan spiritnya selama di lapangan dan/atau di
laboratorium, kemudian segera mengolah data yang diperolehnya. Olahan data dan
penjelasannya lantas diasistensikan kepada pembimbing setiap pekan atau dua
pekan sekali selama setengah hingga satu jam sudah cukup. Begitu seterusnya. (Namun
faktanya, ada mahasiswa yang sebulan, ada yang dua bulan, bahkan ada yang satu
semester tidak menemui pembimbing TA dengan beragam alasan seperti pindah kerja,
tugas lapangan, sakit, masalah keluarga, dll). Oleh sebab itu, kejujuran dalam
segala hal selama pelaksanaan TA menjadi penting. Termasuk jujur dalam sampling
dan analisis lab.-nya (datanya akurat), data tidak direkayasa, jujur dalam menulis
kutipan (sitasi) dan mampu menulis parafrase sehingga terbebas dari plagiat
dengan tetap menuliskan sumber kutipannya.
Begitu
pula, mahasiswa harus punya rasa ingin tahu terhadap banyak materi TA dengan
cara membaca buku teks, artikel ilmiah, ilmiah populer, laporan TA, koran,
majalah, menyimak video di Youtube yang membahas tema yang selaras dengan tema
TA. Materi yang diperoleh tersebut lantas ditulis di dalam buku atau diketik di
komputer. Lengkapi dengan tatakutip yang betul (cara sitasinya betul, ejaan
sesuai dengan EYD atau sekarang PUEBI) dan wajib ditulis juga di bab Daftar
Pustaka. Perbanyaklah menulis data sekunder yang selaras dengan materi TA
sehingga bisa dijadikan kajian dan perbandingan dalam analisis dan sintesis di
bab Hasil dan Pembahasan. Ingatlah bahwa data yang diperoleh dan dibahas harus
selaras (sinkron) dengan rumusan masalah dan tujuan di bab Pendahuluan.
Tahap
3: Seminar dan Sidang TA
Apabila
TA sudah dinyatakan siap diseminarkan oleh dosen pembimbing maka mahasiswa
harus menyiapkan materi presentasi berupa slide Powerpoint. Siapkan slide
yang informatif, dengan jenis huruf yang mudah dibaca dan ukuran huruf yang
tepat. Jangan copas langsung kalimat dari laporan TA karena pasti memperoleh
nilai kecil dari dosen pembimbing dan penguji. Jangan membaca kata perkata,
kalimat perkalimat, apalagi membaca paragraf panjang hasil copas laporan
TA. Formatlah semua isi slide agar terbaca dengan mudah, jenis dan
ukuran huruf (font) yang serasi (proporsional) antara judul, subjudul, dan
bahasan, gunakan tabel dan gambar yang jelas terlihat dan terbaca, hindari
animasi, apalagi animasi yang aneh-aneh yang mengganggu konsentrasi mahasiswa
dan dosen.
Upayakan
tampilan slide memenuhi kaidah bahasa di dalam EYD (PUEBI) dan tanpa
salah ketik (typo). Yang juga penting adalah latihan presentasi.
Berlatihlah presentasi di depan teman-teman dan/atau dosen pembimbing dan cermatlah
mengatur tuturan sehingga materi bisa tuntas dalam waktu yang disediakan,
biasanya 20 menit. Sekali lagi, jangan dibaca langsung di layar tayang atau
dibaca langsung kata perkata di laptop tetapi usahakan hapal kata-kata utama
atau pokok-pokok pikiran yang ada di dalam slide. Cara ini dapat
memberikan image bahwa mahasiswa menguasai materi TA-nya, khususnya
materi yang dipresentasikan.
Sebelum
presentasi hendaklah berdoa, ucapkan salam, dan perkenalkan diri. Akhiri dengan
salam juga. Dalam menjawab pertanyaan penguji usahakan to the point
kecuali perlu ada paparan awal sebelum ke kalimat-kalimat jawabannya. Minta
izinlah untuk memberikan paparan awal ini sebelum pokok jawaban kecuali penguji
langsung minta jawaban to the point, maka jawablah secara ringkas.
Tidak
ada TA yang sempurna. Maka, setelah seminar dan sidang TA biasanya ada
perbaikan laporan. Ada perbaikan isi, materi TA atau konten (content), ada pula
perbaikan bahasa agar sesuai dengan EYD (PUEBI) atau sesuai dengan aturan tatatulis
yang berlaku di prodi (kampus). Ikuti dan laksanakan sebaik-baiknya, dalam
waktu yang singkat, jangan melebihi tenggat waktu yang diberikan.*