Racun Laba-Laba, Waspadalah
Oleh Gede H. Cahyana
Laba-laba
tampak lemah, kakinya mudah patah. Tapi hati-hati. Ada laba-laba beracun yang sering “memangsa”
sapi dan kerbau di Pulau Timor. Bahkan manusia pun pernah menjadi korbannya. Penduduk
setempat menyebutnya Rirnau. Yang
pasti, semua laba-laba memiliki racun yang digunakan untuk pertahanan diri. “Untungnya” sebagian kecil saja yang berbahaya bagi hewan (ternak) dan
manusia. Keuntungan lain, laba-laba membantu kita mengurangi serangga. Sarangnya
yang berupa jejaring digunakan sebagai perangkap penangkap mangsa. Korbannya
kemudian diinjeksi dengan racun yang berisi neurotoksin (perusak syaraf) sehingga
pingsan atau mati.
Laba-laba berbahaya, black widow betina, hidup di
luar rumah (kebun, lapangan). Ciri-cirinya: bertubuh kecil, warnanya
terang/berkilau dengan garis merah di perutnya (abdomen). Si Janda Hitam (Latrodectus
mactans, L. hesperus) ini sering menyerang binatang atau ternak dan
orang-orang yang camping dan berkemah serta tidur di atas rumput. Gejala secara
sistemik mulai terasa antara 1 sampai dengan 12 jam setelah gigitan walaupun
umumnya hanya butuh waktu 4 jam. Luka sekitar gigitan terasa sangat panas, kram
dan kejang, disertai sakit perut.
Bagaimana
mekanisme racun tersebut bereaksi dan merusak organ tubuh, belum banyak
diketahui. Korban gigitan laba-laba harus segera diperiksakan ke dokter atau rumah
sakit. Biasanya penanganan awal yang diberikan adalah dengan profilaksis
tetanus, suntikan morfin dan diazepam (valium). Namun demikian, tindakan
pencegahan tentu lebih bagus. Caranya, bersihkan sarangnya dan berhati-hati
ketika berada di padang rumput, ilalang, dan ladang, terutama di daerah yang
menjadi sarang dan pernah terjadi kasus gigitan laba-laba seperti di Timor.
Ada banyak spesies laba-laba, dari yang bersarang di rumah sehingga mengotori kamar sampai yang habitatnya di hutan, gurun dan sabana. Tarantula adalah contoh laba-laba yang penampakan fisiknya membuat “keder” orang yang melihatnya. Tubuhnya besar, berambut dan banyak dipelihara oleh pedagang berlian untuk menakut-nakuti orang yang berniat mencuri. Kualitas racunnya tidak sehebat spesies Si Janda Hitam, hanya menimbulkan reaksi alergi saja. Bahkan ada yang menjadikannya semacam binatang kesayangan layaknya burung atau kucing.
Akhirnya,
waspadalah terhadap hewan apapun itu, baik laba-laba, nyamuk, kecoa, lalat,
ular dll. Potensi bahayanya selalu ada, sekecil apapun dampaknya. *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar