• L3
  • Email :
  • Search :

7 Juli 2025

Wapres Gibran Ke Pasar Dauh Pala Tabanan

Wapres Gibran Ke Pasar Dauh Pala Tabanan

Tidak banyak pejabat negara, katakanlah setingkat menteri, apalagi presiden atau wakil presiden yang berkunjung ke Tabanan. Terlebih khusus mengunjungi pasar di Tabanan. Ini jarang. Mungkin sering terjadi di Denpasar atau di Kab. Badung. Tetapi tidak demikian di Tabanan. Pada 5 Juli 2025 kemarin Wapres Gibran mengunjungi pasar Dauh Pala. Ini pasar yang sering saya datangi, menemani istri membeli ayam, buah, atau daging.

Lebaran beberapa bulan lewat itu saya beberapa kali ke pasar Dauh Pala. Membeli ayam untuk dibuat opor, membeli daging sapi dan sayur serta buah seperti jeruk dan pepaya. Sesekali buah naga. Esoknya beli jambu kristal, harganya lebih murah Rp2.000 per kilogram daripada di Bandung. Kadang-kadang membeli ketela pohon, ubi, bongkot. Bongkot ini enak banget dibuat sambel bongkot atau honje. Juga membeli sayur gondo. Jenis sayur ini tidak ada di Jawa Barat. Nikmatnya sayur gondo tidak terperikan! Hampir tidak ada pembandingnya. Saya masih hapal wajah ibu-ibu yang dagangannya dibeli oleh Wapres Gibran karena hampir dua hari sekali ke pasar Dauh Pala waktu libur di Tabanan.

Tambahan informasi, di bagian bawah pasar Dauh Pala ada IPAL domestik. Pipa sewer-nya bisa dilihat di jalan yang menurun (tampak penutup manhole-nya saja). Lokasinya di dekat los penjual daging ayam, sapi, babi. Di bagian bawah pasar juga ada beberapa pedagang ayam kampung dan ayam potong (sayur). Ayam merah juga ada. Itik, mentok juga ada. Mayoritas orang Tabanan membeli daging di pasar ini. Penjualnya ada orang Tabanan, ada dari madura, ada dari Banyuwangi. Sempat saya tanya kepada seorang pedagang es dawet hitam, ternyata dari Banjarnegara. Ia juga memelihara kambing di dekat pasar Dauh Pala, begitu katanya.

Kunjungan Wapres Gibran saya tulis di blogspot ini karena sangat jarang pejabat tinggi negara yang datang ke Tabanan. Apalagi blusukan di pasar. Di Tabanan sebetulnya ada pasar Tabanan, lokasinya di Jln. Gajah Mada. Sering juga saya belanja di pasar Tabanan ini. Entah kenapa, Wapres Gibran tidak berkunjung ke pasar ini. Pasar Tabanan malah jauh lebih sering lagi saya kunjungi karena inilah pasar pertama di kota Tabanan dan jaraknya hanya 1 km dari rumah orang tua saya. Dulu di belakang pasar ada gedung bioskop, namanya Kridha Theatre. Agak ke selatan ada bisokop Bali Theatre.

Terlepas dari sudut pandang politik, saya tidak membahas politik di tulisan ini, dan saya bukanlah politisi. Saya merasa senang ada wakil presiden yang berkunjung ke Tabanan dan belanja di pasar tempat saya juga sering belanja. Sebagai orang Tabanan, lahir hingga tamat SMAN 1 Tabanan, saya sungguh berterima kasih atas kehadiran Wapres Gibran ke Tabanan. Tabanan menjadi lebih diketahui oleh orang banyak. Sebab, mayoritas wisatawan hanya tahu Denpasar, Kuta, Sanur, Ubud. Kurang tahu tentang Tabanan. Padahal objek wisata di Tabanan juga banyak. Mulai yang konvensional sudah ada sejak tahun 1970-an hingga yang anyar-anyar seperti Nuanu.

Sekali lagi, saya tidak ada urusan dengan politik praktis, seperti halnya gugatan para purnawirawan dan ormas dan orpol yang menentang Wapres Gibran. Dalam kunjungan tersebut saya lihat Wapres Gibran ditemani oleh Gubernur Bali I Wayan Koster yang juga kader PDIP. Kita tahu, PDIP kini berseberangan diametral dengan keluarga Presiden ketujuh Pak Jokowi.

Selain ke pasar Dauh Pala Tabanan, Wapres juga berkunjung ke beberapa lokasi di Kab. Badung dan Kota Denpasar. Tetapi tidak saya bahas karena interes tulisan ini adalah kunjungan Wapres Ke Tabanan, kota kelahiran saya.* 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar