Sepatu Bata Akhirnya Tutup
Waktu itu dekade 1970-an, tepatnya setelah medio 1970-an. Saya di SD waktu itu. SDN 10 Tabanan. Sebagai murid SD tentu ingin juga memakai sepatu. Merek yang dikenal waktu itu adalah Bata. Tokonya hanya ada satu. Atau mungkin juga ada di toko lain tetapi saya tidak tahu. Tokonya bernama KAWAN. Toko KAWAN. Huruf kapital semua. Bapak selalu mengantar anak-anaknya, yaitu saya dan saudara2, ke toko itu. Bapak akrab dengan pemilik toko. Sering ngobrol. Mungkin sudah saling kenal. Bapak adalah polisi yang pada waktu itu tinggal di asrama polisi Tabanan Bali. Baru tahun 1980/1981 pindah ke rumah di Br. Malkangin (Br. Pande).
KAWAN adalah satu di antara beberapa toko sepatu di Jalan Gajah Mada. Berdepan-depan dengan toko-toko lainnya, termasuk kantor koperasi polisi yang waktu itu disebut Primkopak (Primer Koperasi Angkatan Kepolisian) dan berdepan-depan juga dengan Gadarata (Gabungan Dagang Rakjat Tabanan). Bangunan ini sekarang sudah diganti oleh toko-toko lain. Gajah Mada adalah pusat kota Tabanan. Pasar tradisional, dulu tentu saja belum ada mini mart, selalu ramai setiap hari. Hanya satu ini saja pasar di Tabanan, waktu itu. Di Jalan Gajah Mada juga ada gedung bioskop yang bernama Kridha Theatre. Di seberangnya, agak ke Selatan sedikit, ada bioskop Bali Theatre. Sekarang sudah berubah menjadi vihara.Pada dekade 1990-an, tahun pastinya saya lupa, toko KAWAN menambah toko baru, yaitu di dekat pasar Tabanan, di dekat Kridha Theatre yang gedung baru. Bukan gedung sebelumnya. Gedung lama ini sudah berubah menjadi toko otomotif, termasuk rumah kediaman seorang teman di sisi Timur gedung bioskop lama. Di sebelah Timurnya lagi adalah kediaman dokter Gelgel. Kemudian toko KAWAN ini pindah ke sisi Timur pasar dan masih ada sampai sekarang. Jadi ada dua lokasi toko KAWAN pada saat ini, setahu saya, yang menjual sepatu Bata. Tentu saja ada juga sepatu merek-merek lainnya.
Peristiwa penutupan pabrik sepatu Bata di Purwakarta ini menjadi berita yang menyedihkan bagi saya karena merek sepatu ini sudah demikian lekat di dalam hati saya. Ini sebabnya, saya tulis di dalam blogspot ini, sebagai unggahan kenangan masa lalu di Tabanan Bali. Dalam pikiran saya waktu itu, ingat sepatu adalah ingat toko KAWAN. Ingat juga merek Bata. Memang pada masa SMP itu, waktu kelas dua, sudah mulai ada kewajiban murid memakai sepatu seragam, yaitu hitam dengann alas sol putih: sepatu Warrior disebutnya waktu itu.
Bahkan dulu itu, pada waktu SD itu, mungkin sampai SMP, saya mengira bahwa sepatu merek Bata itu dibuat oleh pegawai Toko KAWAN. Artinya, Toko KAWAN-lah yang memproduksi sepatu itu. Karena selalu terdengar suara ketok-ketok kesibukan pegawai toko mengolah sepatu di bagian belakang toko. Ternyata bukan. Bahkan ternyata merek Bata ini pun adalah merek asing. Begitu yang saya baca di berita online dan lihat-dengar di televisi. Pendirinya adalah Tomas Bata, Anna, Antonin Bata pada 21 September 1894 di Zlin, Republik Ceko. Sungguh ini pun baru saja saya ketahui.
Semoga mantan tenaga kerja di pabrik Bata tersebut mendapatkan pengganti pekerjaan sebagai jalan dan lahan untuk memperoleh penghasilan untuk diri dan keluarganya.*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar