Tips Menulis Latar Belakang
Menulis karya ilmiah semisal Tugas Akhir (TA) atau apapun istilahnya di berbagai perguruan tinggi tentu bermaksud dibaca oleh orang lain, selain untuk menyelesaikan kuliah. Pembacanya biasanya memiliki minat yang sama atau hampir sama dengan tema TA lantaran sedang menulis laporan ilmiah yang memerlukan rujukan penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, penulisan TA harus informatif, mampu memberikan informasi kepada pembacanya dengan bahasa yang lugas, kalimat efektif, bermakna tunggal (tidak makna ganda, tidak multitafsir) dan sesuai dengan ejaan yang betul (Ejaan Yang Disempurnakan, EYD). Agar semua bagian karya ilmiah dibaca maka karya ilmiah harus menarik bahkan dibaca beberapa kali.
Latar BelakangSubbab ini berisi dinamika pikiran peneliti. Beragam pendapat, pertanyaan ada di dalam benaknya setelah membaca artikel (makalah) ilmiah atau ilmiah populer. Atau setelah melihat kejadian seperti pencemaran air sumur, bukit erosi dan longsor, tumpukan sampah plastik, keramik kotor karena air tanah meskipun sudah ada filter air, lumpur aktif mengolah air limbah pabrik minyak goreng, asap knalpot diolah dengan zat tertentu, dll. Dinamika pikiran tersebut lantas menimbulkan niat atau keinginan untuk melaksanakan penelitian. Ingin mencari jawaban atau solusi atas kejadian-kejadian tersebut. Hasil penelitian diharapkan bisa memberikan manfaat untuk ilmu dan manfaat praktis bagi masyarakat.
Peneliti harus yakin bahwa fenomena tersebut adalah masalah aktual dan relevan. Agar tahu bahwa masalah tersebut masih aktual maka peneliti harus membaca banyak artikel ilmiah dengan tema yang serupa atau sama. Aktual berarti belum using (obsolete) karena ada hal-hal yang belum terjawab meskipun sudah banyak diteliti. Aktual dan relevan diperlukan karena harus ada manfaat ilmiah (teoretis) dan manfaat praktis yang dihasilkan. Namun demikian, boleh saja mengulang penelitian orang lain untuk membuktikan sesuatu yang dianggap tidak jelas, meragukan, ingin membuktikan sendiri, dll yang biasa disebut replikasi (replicate).
Bagaimana cara menuliskan dinamika pikiran tersebut di dalam Latar Belakang? Cara bertutur boleh berbeda. Setiap orang punya cara khas masing-masing. Tetapi konten yang perlu ditulis adalah sama, dijelaskan di bawah ini.
Di paragraf pertama Latar Belakang tulislah masalah utama (problem issue) yang menimbulkan minat untuk menelitinya. Tulislah bahwa tema penelitian tersebut sudah bermanfaat untuk masyarakat dan masih aktual. Bisa dengan cara mengutip manfaat dari artikel penelitian orang lain. Kutiplah misalnya lima artikel (makalah) penelitian orang lain yang berisi manfaat hasil penelitian dengan tema tersebut. Terutama bermanfaat untuk masyarakat karena sudah luas digunakan. Ini ditulis di paragraf pertama secara kronologis (urutan waktu) agar pembaca memiliki minat untuk membacanya lebih lanjut. Eye catching. Meskipun sudah luas diteliti dan digunakan, tulis juga bahwa masih ada hal-hal atau masalah lain yang perlu diteliti untuk menambah khazanah ilmu dan mudah-mudahan bermanfaat bagi masyarakat. Catatan, semua kutipan harus diparafrase, ditulis dengan kalimat sendiri. Tidak boleh copy-paste secara verbatim.
Di paragraf selanjutnya, berkaitan dengan aktual dan relevan maka tulislah kutipan-kutipan dari penelitian yang bertema sama. Misalnya, tiga tahun terakhir. Kalau tidak ada, boleh lima tahun terakhir atau sepuluh atau tiga puluh tahun terakhir. Kalau tidak ada, berarti penelitian yang dilaksanakan ini berpeluang menjadi penelitian baru dengan temuan baru (novelty). Meskipun, ini menurut orang bijak bestari, tidak ada yang baru 100% di kolong langit ini. Semuanya berasal dari temuan-temuan sebelumnya yang berubah sedikit demi sedikit selama ribuan tahun.
Paragraf selanjutnya adalah tulisan tentang “masih ada masalah” yang perlu diteliti. Meskipun sudah banyak penelitian di dalam tema yang sama, selalu ada saja celah untuk meneliti aspek lainnya. Misalnya, penelitian tentang slow sand filter, sudah banyak jenis media filter yang diteliti: pasir silika, pasir laut, pasir sungai, pasir urug, antrasit, garnet, pelet plastik, dll. Apabila peneliti dapat menemukan media yang belum diteliti, baik media alami maupun sintetis, ini juga masih bisa dijadikan penelitian baru. Ada kebaruan (novelty). Demikian juga variasi ketinggian media, diameter media, diameter alat filter, variasi kecepatan, variasi pH, temperatur, dll. Usahakan masalah-masalah yang masih ada dan akan diteliti ini ditulis di Latar Belakang dan akan dibuatkan kalimat per-tanya-an di subbab Rumusan Masalah dan kalimat per-nyata-an di subbab Tujuan Penelitian.
Setelah menuliskan sejumlah masalah tersebut maka tulislah apa yang akan dilakukan. Apa agenda penelitiannya. Misalnya, metode apa yang akan digunakan untuk memperoleh solusi atas masalah tersebut. Ditulis satu atau dua kalimat saja. Lengkapnya ditulis di bab Metodologi di laporan TA atau di Alat dan Bahan (Materials and Methods) di artikel jurnal ilmiah. Tulisan di TA lebih lengkap (perinci) daripada di jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, laporan TA yang akan diubah menjadi artikel ilmiah harus dirombak mengikuti struktur artikel (makalah) ilmiah. Berbeda lagi apabila TA ditulis untuk pembaca majalah atau koran atau media online, formatnya berbeda. Bisa saja menulis untuk masyarakat awam (umum) ini lebih sulit karena tulisan harus renyah dibaca (artikel ilmiah populer) dan hanya 800 kata. Dewan redaksi majalah atau koran memiliki tatacara seleksinya, mana yang layak diterbitkan mana yang tidak.
Untuk menegaskan lagi pentingnya atau manfaat peneltian, boleh ditulis dalam satu kalimat saja tentang manfaat penelitian bagi masyarakat di akhir Latar Belakang. *
Tulisan tentang Latar Belakang TA atau artikel ilmiah bisa juga dibaca di beberapa link ini.