Seorang rekan mengeluh, sudah belasan tahun dia tidak shalat. Sebagai PNS di sebuah dinas, dia pun sudah sering memanipulasi projek. Pernah dia mengambil 15% dari nilai projek. Sering juga memperoleh uang dengan cara “memaksa” halus para konsultan dan kontraktor agar mau memberikan uang “komitmen”. Kini, setelah anaknya masuk ke SMP dan ada dua lagi yang masih di SD, dia “tersadar”. Kesadaran itu muncul gara-gara dia mendengar ceramah di sebuah radio pada suatu pagi, menjelang berangkat kerja.
Karena belum yakin, dia tetap ragu untuk bertobat. Dia malu, karena dosanya sudah tak berbilang lagi. Adakah ampunan akan datang kepada dirinya yang sarat dosa?
Saudaraku, ..... ingatlah..., Allah itu Mahakasih. Yang puluhan tahun tidak shalat, yakinlah Allah akan mengampuni dosa seluas semesta ini asalkan mau memulai hidup baru. Jangan risau atas tumpukan dosa seluas alam raya sebab Allah tak peduli atas semua itu. Dia tetap mengampuni dosa jika kita menghadap-Nya dengan lurus.
Betulkah Allah menerima tobat kita walau lumuran dosa begitu tebal... ? Betul! Allah gembira...... Gembira ketika kita kembali ke jalan-Nya. Sangat gembira seperti ilustrasi berikut ini.
Allah lebih gembira pada tobat seorang mukmin daripada seorang pengembara di daerah tandus yang membawa kendaraan penuh makanan dan minuman. Dia lalu berbaring dan tertidur. Ketika bangun, kendaraannya sudah lenyap. Ia lalu mencarinya sampai kepanasan dan kehausan. Ia pasrah atas apa saja kehendak Allah, ia pun berkata: Aku akan kembali ke tempatku semula dan tidur sampai mati. Lalu dia meletakkan kepalanya bersandar di lengan-nya untuk menyambut kematian.
Tiba-tiba dia terbangun. Didapatinya kendaraannya sudah berada di hadapannya lengkap dengan makanan dan minumannya. Nah, Allah lebih gembira pada tobat seorang hamba mukmin daripada kegembiraan musafir itu ketika mendapatkan lagi kendaraan dan muatannya.
(H.R Bukhari, dikutip dari Penuntun Memulai Hidup Baru, tulisan Dr. Muhammad Al Ghazali, 1988).
Berikut ini hadits Qudsinya.
“Wahai anak manusia, setiap kali engkau meminta kepada-Ku dan mengharap dari-Ku, maka Aku akan ampunkan bagimu apa yang telah lalu dan Aku tak peduli betapapun besar dan banyaknya dosamu.
Wahai manusia, seandainya dosa-dosamu setinggi langit, kemudian engkau minta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu dan Aku tidak peduli.
Wahai anak manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan membawa setumpuk dosa sebe-sar bumi, kemudian engkau berjumpa dengan-Ku tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu pun, maka Aku akan memberimu ampunan sebesar bumi itu pula”. (R. Tirmidzi, ibid). *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar