• L3
  • Email :
  • Search :

25 April 2012

Sejarah Jln. Imhoff Tank di Bandung

Oleh Gede H. Cahyana


Jalan Gajah Mada tidak akan kita temukan di Bandung. Sebaliknya, Jl. Imhoff Tank cuma ada di Bandung. Nah, mengapa jalan yang disebut terakhir itu berbau asing dan satu-satunya di Indonesia, tentu ada riwayatnya.

Tahun 1916, sepuluh tahun setelah Bandung berstatus gemeente (21 Februari 1906), dan setahun sebelum Meneer B. Coops menjadi walikota (burgemeester) Bandung yang pertama (1917), pemerintah Belanda ingin warganya hidup saniter. Saat itu, Bandung dibagi menjadi dua wilayah: barat dan timur dengan Sungai Cikapundung sebagai garis sempadan. Waktu itu, dua pertiga warganya tinggal di belahan barat. Maka, selain mendirikan “PDAM” yang dikelola oleh Technische Dienst Afdeling, Belanda juga membuat instalasi pengolah air limbah (IPAL) domestik di belahan barat.

Terlihat betapa seabad lalu, meskipun penjajah, Belanda sudah peduli pada ling- kungan di tanah jajahannya. Padahal kala itu, pence- maran air belumlah separah sekarang. Lalu, mengapa Imhoff Tank yang dipilih, bukannya activated sludge (lumpur aktif) temuan Ardern dan Locket yang lebih dulu berkembang? Sebab, selain murah, unit yang patennya dipegang oleh Dr. Karl Imhoff (1904, pakar air limbah dari Jerman), unit ini juga terbaik kinerjanya saat itu. Ia unggul daripada unit pengolah lain karena berupa pengolah bikamar atau “dual-purpose two-story tank” yaitu ruang hidrolisis dan sedimentasi.

Air limbah rumah tangga warga Belanda dialirkan lewat saluran sepanjang 14 km di sepanjang jalan akses yang dinamai Jln. Imhoff Tank menuju IPAL dan air olahannya dibuang ke Sungai Citepus, di dekat IPAL-nya. Tapi sayang, unit ini sekarang sudah rusak dan dipenuhi lumpur. Pemkot Bandung menggantinya dengan kolam oksidasi di Bojongsoang seluas 85 ha dengan panjang total saluran sekitar 300 km.

Ingin wisata ke sana? Mudah saja. Lokasinya satu kilometer arah timur terminal bis Leuwipanjang, menyusuri Jln. Soekarno - Hatta (By pass), sebelum Jln. Moh. Toha. Warga setempat, khususnya orang-orang tua, biasanya tahu lokasinya. *

Foto/gambar: Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar