• L3
  • Email :
  • Search :

1 Agustus 2020

Senarai Ilmu dalam Kurban

Senarai Ilmu dalam Kurban

Di tengah wabah Covid-19 tidak menyurutkan animo masyarakat untuk berkurban. Sebagai indikatornya, ada sekumpulan anak yang berkurban beberapa sapi. Ada nenek usia 77 tahun yang berkerja sebagai pembersih jalan yang berkurban sapi dan kambing setelah menabung selama 15 tahun. Spirit berkurban tumbuh terus tanpa terhalang oleh wabah. Mereka berlomba dalam kebaikan ketika banyak PHK, bisnis merosot, pendapatan menurun, dan sejumlah negara sudah resesi. Aktivitas kurban dapat mengangkat geliat ekonomi dan perbaikan gizi mayoritas masyarakat yang terpapar wabah Covid-19.
Sungguh beruntung orang yang berkurban. Sebelum darah hewannya sampai ke tanah, sudah mendapat pahala. Pahala itu pun tidak hanya untuk pekurban tetapi juga untuk peternak yang telaten memelihara ternaknya sehingga sehat dan besar. Sarjana peternakan berjasa menyehatkan ternak dan merawatnya beberapa tahun sebelum dikurbankan. Dokter hewan ikut memeriksa kesehatan ternak sehingga bebas dari penyakit yang dapat menular kepada manusia. Pekerja pakan mengolah makanan ternak menjadi ramuan mujarab sehingga ternak menjadi besar dan montok. Tukang sabit rumput memudahkan hewan mendapatkan makanan favoritnya tanpa perlu ke lapangan atau sawah. Pekerja kebersihan kandang memperoleh penghasilan dari kotoran hewan. Air yang digunakan berasal dari PDAM atau dari air tanah yang dipompa. Pompa dibuat oleh ahli teknik mesin dan dipasang oleh sekelompok pekerja bor jet pump.

Pada saat disembelih, pisau harus tajam agar hewan tidak geli ketika mata pisau mengiris-iris lehernya. Ahli logam atau metalurgi berperan di sini. Tukang asah melaksanakan asahan dan tukang batu membuat alat pengasah pisau. Setelah kulit hewan dipisahkan dari dagingnya, maka ahli penyamak kulit berperan mengolahnya. Air limbahnya diolah oleh ahli pengolahan limbah. Kulitnya dijadikan tas dan sepatu oleh pengrajin dan pabriknya. Pemilik toko memperoleh penghasilan dari penjualan sepatu dan tas dan pekerja memperoleh penghasilan dari toko tersebut. Daging kurban ditimbang dengan neraca yang dibuat oleh pabrik dan ditera oleh ahli metrologi. Cuaca pada saat pemotongan kurban diperkirakan oleh ahli meteorologi. Disiarkan oleh radio dan televisi yang beritanya ditulis oleh wartawan, sarjana jurnalistik.

Wartawan menggunakan laptop, ponsel untuk mengirimkan berita yang dibantu oleh internet. Ahli komputer dan informatika ikut berperan. Semua bidang ilmu bisa terlibat dalam seekor hewan kurban. Terlalu panjang kalau ditulis semua. Semua ahli atau pakar berperan setara. Orang yang dalam satu bidang kajian ilmu tentu boleh berdebat. Tetapi debat untuk memperoleh yang benar. Bukan menang-menangan dan gengsi-gengsian. Yang berpendapat juga wajib menyertakan bukti empirisnya, bukan rekayasa. Kalau semua ahli seperti itu tentu akan diperoleh ilmu yang bermanfaat untuk manusia. Semua bidang ilmu itu harus ada orang yang melakoninya. Apabila ada satu ilmu yang tidak ada yang mendalaminya maka bidang ilmu itu menjadi wajib untuk ditekuni. Negara mewajibkan orang untuk mempelajarinya dengan memberikan beasiswa dan biaya hidup penuh selama belajar dan bahkan gaji yang memuaskan selama bekerja di bidang ilmu tersebut. Termasuk orang-orang kaya sepatutnya memberikan beasiswa untuk murid berprestasi apabila negara tidak mampu memberikan beasiswa untuk semua murid prestatif yang lemah eknominya.

Begitu seterusnya. Terlalu panjang kalau disambung-sambungkan. Intinya adalah banyak ilmu yang terlibat di dalam aktivitas kurban, sebuah ibadah yang menjadi stairway to heaven, kata sebuah judul lagu, sebuah ibadah yang orientasinya untuk kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Ternyata, untuk sampai ke heaven itu, untuk lulus meniti jembatan shirathal mustaqim itu, perlu jasa banyak ilmu dan produk teknologinya. Ini berarti, pendidikan menjadi fokus. Sangat amat penting sekali (lebay ya.. tetapi memang suuaangat penting itu pendidikan). Di Indonesia, pelaku utama pendidikan sebelum negara Rep. Indonesia eksis secara hukum internasional pada 17 Agustus 1945, 75 tahun yang lalu itu, sudah banyak pesantren yang membina pendidikan. Kemudian hadir ormas Muhammadiyah, NU, Persis, Mathla’ul Anwar, al Washliyah, juga Gontor, Lirboyo, Tebuireng, dst. Termasuk sekarang adalah semua kampus yang memiliki spirit ideal dalam pendidikan. Memberikan ilmu untuk membina peradaban, agar menjadi manusia yang punya adab, akhlak yang karim selain ahli di bidang ilmunya itu.

Maka wajarlah pemerintah terutama menteri pendidikan, menteri riset dan teknologi merujuk kepada organisasi tersebut yang sudah lama mengelola pendidikan. Jasmerah: jangan sekali-kali melupakan sejarah. Tetap harus paham sejarah. Dalam dunia ilmiah, sejarah itu adalah rujukan kepada penelitian sebelumnya. Kutipan adalah pengakuan pada sejarah ilmu di bidang tertentu yang lebih dulu ditulis. Mustahil melupakan sejarah dalam penulisan ilmu dan teknologi. Evolusi model atom sejak zaman Dalton sampai sekarang adalah karena peduli pada sejarah pemodelan atom. Hm hm… sudahi sampai di sini saja… nanti jauh meluas… Selamat merayakan Idul Kurban.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar