Senarai Ilmu dalam Kurban
Di tengah wabah Covid-19 tidak
menyurutkan animo masyarakat untuk berkurban. Sebagai indikatornya, ada
sekumpulan anak yang berkurban beberapa sapi. Ada nenek usia 77 tahun yang
berkerja sebagai pembersih jalan yang berkurban sapi dan kambing setelah
menabung selama 15 tahun. Spirit berkurban tumbuh terus tanpa terhalang oleh
wabah. Mereka berlomba dalam kebaikan ketika banyak PHK, bisnis merosot,
pendapatan menurun, dan sejumlah negara sudah resesi. Aktivitas kurban dapat
mengangkat geliat ekonomi dan perbaikan gizi mayoritas masyarakat yang terpapar
wabah Covid-19.
Sungguh beruntung orang yang berkurban.
Sebelum darah hewannya sampai ke tanah, sudah mendapat pahala. Pahala itu pun
tidak hanya untuk pekurban tetapi juga untuk peternak yang telaten memelihara
ternaknya sehingga sehat dan besar. Sarjana peternakan berjasa menyehatkan
ternak dan merawatnya beberapa tahun sebelum dikurbankan. Dokter hewan ikut
memeriksa kesehatan ternak sehingga bebas dari penyakit yang dapat menular
kepada manusia. Pekerja pakan mengolah makanan ternak menjadi ramuan mujarab
sehingga ternak menjadi besar dan montok. Tukang sabit rumput memudahkan hewan
mendapatkan makanan favoritnya tanpa perlu ke lapangan atau sawah. Pekerja
kebersihan kandang memperoleh penghasilan dari kotoran hewan. Air yang
digunakan berasal dari PDAM atau dari air tanah yang dipompa. Pompa dibuat oleh
ahli teknik mesin dan dipasang oleh sekelompok pekerja bor jet pump.
Pada saat disembelih, pisau harus tajam agar
hewan tidak geli ketika mata pisau mengiris-iris lehernya. Ahli logam atau
metalurgi berperan di sini. Tukang asah melaksanakan asahan dan tukang batu
membuat alat pengasah pisau. Setelah kulit hewan dipisahkan dari dagingnya,
maka ahli penyamak kulit berperan mengolahnya. Air limbahnya diolah oleh ahli
pengolahan limbah. Kulitnya dijadikan tas dan sepatu oleh pengrajin dan
pabriknya. Pemilik toko memperoleh penghasilan dari penjualan sepatu dan tas
dan pekerja memperoleh penghasilan dari toko tersebut. Daging kurban ditimbang
dengan neraca yang dibuat oleh pabrik dan ditera oleh ahli metrologi. Cuaca
pada saat pemotongan kurban diperkirakan oleh ahli meteorologi. Disiarkan oleh
radio dan televisi yang beritanya ditulis oleh wartawan, sarjana jurnalistik.
Wartawan menggunakan laptop, ponsel
untuk mengirimkan berita yang dibantu oleh internet. Ahli komputer dan
informatika ikut berperan. Semua bidang ilmu bisa terlibat dalam seekor hewan
kurban. Terlalu panjang kalau ditulis semua. Semua ahli atau pakar berperan
setara. Orang yang dalam satu bidang kajian ilmu tentu boleh berdebat. Tetapi
debat untuk memperoleh yang benar. Bukan menang-menangan dan gengsi-gengsian. Yang
berpendapat juga wajib menyertakan bukti empirisnya, bukan rekayasa. Kalau
semua ahli seperti itu tentu akan diperoleh ilmu yang bermanfaat untuk manusia.
Semua bidang ilmu itu harus ada orang yang melakoninya. Apabila ada satu ilmu
yang tidak ada yang mendalaminya maka bidang ilmu itu menjadi wajib untuk
ditekuni. Negara mewajibkan orang untuk mempelajarinya dengan memberikan
beasiswa dan biaya hidup penuh selama belajar dan bahkan gaji yang memuaskan
selama bekerja di bidang ilmu tersebut. Termasuk orang-orang kaya sepatutnya memberikan
beasiswa untuk murid berprestasi apabila negara tidak mampu memberikan beasiswa
untuk semua murid prestatif yang lemah eknominya.
Begitu seterusnya. Terlalu panjang kalau
disambung-sambungkan. Intinya adalah banyak ilmu yang terlibat di dalam
aktivitas kurban, sebuah ibadah yang menjadi stairway to heaven, kata sebuah judul lagu, sebuah ibadah yang
orientasinya untuk kebahagiaan hidup di akhirat kelak. Ternyata, untuk sampai
ke heaven itu, untuk lulus meniti
jembatan shirathal mustaqim itu,
perlu jasa banyak ilmu dan produk teknologinya. Ini berarti, pendidikan menjadi
fokus. Sangat amat penting sekali (lebay ya.. tetapi memang suuaangat penting
itu pendidikan). Di Indonesia, pelaku utama pendidikan sebelum negara Rep.
Indonesia eksis secara hukum internasional pada 17 Agustus 1945, 75 tahun yang lalu
itu, sudah banyak pesantren yang membina pendidikan. Kemudian hadir ormas Muhammadiyah,
NU, Persis, Mathla’ul Anwar, al Washliyah, juga Gontor, Lirboyo, Tebuireng, dst.
Termasuk sekarang adalah semua kampus yang memiliki spirit ideal dalam pendidikan.
Memberikan ilmu untuk membina peradaban, agar menjadi manusia yang punya adab,
akhlak yang karim selain ahli di bidang ilmunya itu.
Maka wajarlah pemerintah terutama
menteri pendidikan, menteri riset dan teknologi merujuk kepada organisasi
tersebut yang sudah lama mengelola pendidikan. Jasmerah: jangan sekali-kali
melupakan sejarah. Tetap harus paham sejarah. Dalam dunia ilmiah, sejarah itu adalah
rujukan kepada penelitian sebelumnya. Kutipan adalah pengakuan pada sejarah
ilmu di bidang tertentu yang lebih dulu ditulis. Mustahil melupakan sejarah
dalam penulisan ilmu dan teknologi. Evolusi model atom sejak zaman Dalton
sampai sekarang adalah karena peduli pada sejarah pemodelan atom. Hm hm… sudahi
sampai di sini saja… nanti jauh meluas… Selamat merayakan Idul Kurban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar