• L3
  • Email :
  • Search :

16 November 2009

Siklus Hidrologi (Hydrologic Cycle)

Siklus Hidrologi (Hydrologic Cycle)





Faktanya, hampir tiga perempat (3/4) permukaan Bumi diselimuti oleh air. Namun demikian, berbagai faktor menyebabkan mayoritas air tersebut susah dimanfaatkan oleh manusia. Tak kurang dari 97,3% berupa air laut yang asin rasanya. Sisanya 2,7% berupa lapisan es dan glaciers, uap air di atmosfer dan tanah. Yang berupa es dan glaciers mencapai 2,14%. Sisanya yang hanya 0,62% dimanfaatkan oleh manusia sedunia ini untuk kegiatan sehari-hari, tersebar di danau, sungai, air tanah, sawah, kolam, waduk, rawa, dll.

Menurut pakar hidrologi, di Bumi terdapat kira-kira 1,3 - 1,4 milyar km3 air. Teoretisnya, volume air tersebut tetap jumlahnya, hanya wujudnya yang berubah-ubah, menjadi padat, cair, dan uap (gas). Air atmosfer mengalami kondensasi dan jatuh berupa hujan, salju, atau bentuk lain presipitasi. Sampai di permukaan tanah, air tersebut melimpas ke selokan, sungai, danau, waduk, dll dan berujung ke laut. Ada juga yang masuk ke dalam tanah, yaitu infiltrasi kemudian masuk ke lapisan yang lebih dalam, disebut perkolasi. Air tanah ini selain menguap, ada juga yang ke luar menuju sungai-sungai, disebut aliran intra (interflow). Tetapi sebagian besar air ini tersimpan di dalam tanah, disebut air tanah (groundwater) yang ke luar sedikit demi sedikit dalam waktu yang lama ke permukaan tanah di lokasi yang rendah (limpasan air tanah = groundwater run off).

Bisa dikatakan, sungai menerima tiga jenis limpasan, yaitu limpasan permukaan (surface run off), aliran intra (interflow), dan limpasan air tanah (groundwater run off) yang akhirnya berakhir di laut. Sirkulasi air laut dan air di darat terus terjadi, uapnya membentuk awan, lalu hujan. Hanya saja, sirkulasi air ini tidak merata karena ada perbedaan presipitasi dari tahun ke tahun, dari musim ke musim di berbagai daerah. Sirkulasi air ini dipengaruhi oleh kondisi meteorologi (suhu, tekanan atmosfer, angin) dan kondisi topografi. Pada suatu masa, ada daerah yang banjir, tetapi pada waktu yang lain, justru kekeringan (kurang air). Ilmu yang mempelajari seluk-beluk sirkulasi air ini disebut hidrologi dengan materi bahasan seperti presipitasi (precipitation), evaporasi dan transpirasi (evaporation), aliran permukaan (surface stream flow), air tanah (groundwater).

Beberapa ayat Al Qur’an yang berisi kata air dan kaitannya dengan makhluk hidup dan abiotik, serta fenomena siklus hidrologi.

Surat Qaaf (50) ayat 7-11: Dan Kami hamparkan Bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali mengingat Allah.

Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam, dan pohon kurma yang tinggi-tinggi yang mempunyai mayang yang bersusun-susun, untuk menjadi rizki bagi hamba-hamba Kami, Dan Kami hidupkan dengan ai, tanah yang mati (kering). Seperti itulah terjadinya kebangkitan.

Allah menurunkan air dari langit, lalu mengalir di lembah-lembah menurut ukurannya,… (Surat Ar Ra`du: 17).

Dan Kami turunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu Kami menempatkannya di Bumi. Dan sesungguhnya Kami berkuasa untuk menghilangkannya.
(Surat Al Mu`minuun: 18).





2 komentar:

  1. Diperkirakan beberapa tahun kedepan, akan dipastikan kemarau panjang.
    Bagaimana cara kita pak untuk menghindari peristiwa tersebut?

    BalasHapus
  2. Kemarau itu kejadian alam. Belum ada orang yg bisa mencegah kemarau atau menghalangi musim hujan. Yang bisa dilakukan adl memperbaiki keadaan lingkungan yang menyebabkan siklus air terganggu. Atau mengurangi semua kegiatan manusia yang potensial mengganggu siklus air. Ini masih panjang kalau dirinci jawabannya. Tks.

    BalasHapus