• L3
  • Email :
  • Search :

26 September 2014

Trims Pak SBY dan Partai Demokrat: Pilkada via DPRD

Trims Pak SBY dan Partai Demokrat: Pilkada via DPRD
Oleh Gede H. Cahyana


Setelah sempat lepas dan tercerabut dari akarnya, akhirnya Demokrasi Pancasila mampu lagi menumbuhkan akarnya. Ini tidak lepas dari peran Partai Demokrat. SBY sebagai presiden memberikan catatan sejarah bahwa demokrasi yang selama satu dekade ini diusung bangsa Indonesia bukanlah jati diri bangsa ini. Ia lebih condong pada liberalisme bahkan lebih liberal daripada mbahnya panganut demokrasi liberal di belahan bumi lain, Demokrasi liberal inilah yang hendak diganti dengan Demokrasi Pancasila oleh KMP. Anggota KMP berupaya solid dan menjadi penyeimbang koalisi PDIP cs. 

Soliditas Koalisi Merah Putih (KMP) bukan tanpa ujian, malah dicumbu rayu dengan berbagai cara, khususnya tawaran kursi kementerian. PPP pun diobok-obok dengan politik adu domba dan pecah belah. PAN diundang kemudian dimunculkan image bahwa partai besutan Amien Rais ini bakal hijrah ke koalisi PDIP cs. Bahkan PKS pun, partai yang ideologinya berbeda diametral sempat dibujuk-bujuk. Hanya Gerindra saja yang tidak dirayu lantaran “takut”, barangkali, sebagai pesaing waktu pilpres. Ketegasan Prabowo Subianto membuat gentar kubu PDIP.

Partai Demokrat juga didekati, diiming-imingi masuk kabinet. Tetapi, setelah pertemuan SBY dan Jokowi di Bali, berkaitan dengan harga BBM, upaya itu sirna. Namun, lampu hijau tampak menyala lagi ketika SBY (PD) setuju Pilkada langsung tetapi dengan 10 syarat. Koalisi PDIP sempat mengembang dadanya, berbunga-bunga, karena akan menang dalam voting. Aneh. PDIP adalah partai yang sangat benci kepada SBY. Megawati sekali pun belum pernah mau bertemu dengan SBY, bahkan menolak undangan SBY. Lantas, kenapa berharap sangat besar dan minta dukungan SBY (PD) terhadap Pilkada Langsung.

Namun, esensi demokrasi yang didasarkan pada sila keempat Pancasila akhirnya menang. Ini tak lepas dari PD yang walkout, memilih netral, meskipun ada enam orang yang setuju pada Pilkada Langsung. Apapun suasana kebatinan SBY dan petinggi PD, tindakan walkout telah berhasil menyelamatkan demokrasi hakiki bangsa Indonesia, demokrasi anutan Pembukaan UUD 1945 alinea keempat dan sila keempat Pancasila. SBY dan PD telah menyelamatkan kehidupan dan keselamatan rakyat Indonesia dari konflik horizontal dan diametral, kesibukan mencoblos berkali-kali, politik uang yang masif, dan perkosaan pada Demokrasi Pancasila, warisan the founding fathers kita.

Tentu yang paling marah dan benci atas hasil Pilkada via DPRD ini adalah para anasir asing dan kalangan WNI yang juga menjual kekayaan bangsa ini kepada asing, menjual aset negara kepada perusahaan asing dan akhirnya kita menjadi asing di negeri sendiri. Syukurlah PD memiliki SBY. Indonesia punya SBY, seorang presiden dua periode yang selalu menghindari konflik dengan elite partai lainnya. Low profile.

Terimakasih Pak SBY. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar