Andaikata FPD Tidak Walkout, Inilah
Pemenangnya
Oleh Gede H. Cahyana
Faktanya, FPD walkout, berada di luar sidang, hanya enam orang yang di dalam dan enam orang ini memilih opsi Pilkada Langsung. Hasilnya, KMP sebagai peraih suara terbanyak
sehingga Pilkada yang akan dilaksanakan adalah lewat permusyawaratan/ perwakilan, sesuai dengan sila ke-4 Pancasila dan
alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945. Keduanya sah secara hukum, demokratis. Inilah yang terjadi
dan telah menjadi catatan sejarah.
Namun, andaikata Fraksi Partai
Demokrat TIDAK walkout, alias berada di dalam ruang
sidang, maka apa hasilnya? Apa yang terjadi? Akankah KMP yang menang ataukah
koalisi PDIP?
Jumlah anggota FPD memang terbanyak.
(1) Kalau semua anggotanya memilih Pilkada Langsung, meskipun 10 syaratnya
ditolak, maka pemenangnya adalah koalisi PDIP. (2) Jika setengah-setengah, maka
pemenangnya KMP. (3) Andaikata semua anggota FPD abstain, maka yang menang adalah KMP. (4) Ini sama persis dengan
hasil fakta, yakni FPD walkout
(kecuali enam orang yang memilih Pilkada Langsung). Atau komposisi (5) 30% -
70% dan (6) 70% -30%, maka KMP yang menang.
Bisa disimpulkan, (1) koalisi PDIP
bisa menang kalau semua anggota dewan dari FPD mendukung Pilkada
Langsung, tanpa perlu 10 syaratnya disetujui. (2) KMP akan menjadi pemenang,
apabila FPD terpecah setengah-setengah. (3) Begitu pula, KMP menjadi pemenang
andaikata semua atau mayoritas anggota dewan FPD “abstain”. Tentu saja, akan
menang telak kalau semua anggota dewan FPD mendukung Pilkada via DPRD.
Opsi pertama, yaitu 100% FPD setuju
dengan PDIP cs, dan opsi terakhir, yaitu 100% FPD setuju dengan KMP, KECIL kemungkinannya
terjadi lantaran tidak ada satu fraksi pun yang berdiri di jajaran FPD. Maka,
opsi yang paling mungkin, adalah kondisi fifty-fifty di FPD sehingga yang menang adalah
KMP, dan semua anggota FPD abstain, maka yang menang adalah KMP serta 30% -70%, 70% - 30%.
Dalam kalkulasi FPD, apapun yang
diambil, baik walkout maupun tidak walkout, termasuk bersikap abstain, maka KMP adalah pemenangnya. Dus, Pak SBY dan anggota FPD tidak perlu
bersitegang dan saling menyalahkan sesama anggota FPD. Tak perlu juga Pak SBY
merasa malu atau yang lainnya. Kemenangan KMP terjadi semata-mata karena jumlah
atau komposisi anggota dewan dari KMP lebih banyak daripada koalisi PDIP. Pada
saat yang sama, ini sudah takdirnya, FPD ingin memasukkan 10 syarat untuk
mendukung Pilkada Langsung dan ini adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Faktanya, tidak ada fraksi yang
setuju pada semua syarat itu.
Lantas, walkout atau tidak, probabilitas kemenangan KMP lebih besar daripada koaliasi PDIP. Jika diasumsikan seperti dadu, maka lima sisi dimiliki oleh KMP. Satu sisi saja yang menjadi milik PDIP cs: 5/6 untuk KMP dan 1/6 untuk PDIP. **
Lantas, walkout atau tidak, probabilitas kemenangan KMP lebih besar daripada koaliasi PDIP. Jika diasumsikan seperti dadu, maka lima sisi dimiliki oleh KMP. Satu sisi saja yang menjadi milik PDIP cs: 5/6 untuk KMP dan 1/6 untuk PDIP. **
(tapi sudahlah.... ini sekadar tulisan saja, bisa salah, bisa keliru, bisa gak betul, bisa .... banyak lagi. Maaf ya, ini khayalan saja karena faktanya ya... seperti itulah yang sudah terjadi). *
Tidak ada komentar:
Posting Komentar