• L3
  • Email :
  • Search :

4 Mei 2019

Tips Menulis Bab Kajian Pustaka

Tips Menulis Bab Kajian Pustaka
Oleh Gede H. Cahyana

Mahasiswa yang sedang menulis Tugas Akhir (Skripsi) tidak mungkin tanpa membaca buku. Tanpa membaca jurnal ilmiah. Buku, jurnal ilmiah, dan sumber pustaka lainnya menjadi menu utama dan pertama. Pertama karena harus dibaca paling awal. Utama karena menjadi sumber ilmu dalam penelitian atau perancangan.
Tetapi banyak mahasiswa tersendat-sendat di bab ini. Sering dikoreksi, berkali-kali, ditolak lagi. Plagiat. Ya… karena terlalu banyak copy-paste. Salah dalam kutipan. Atau.., malas. Ingin mudah dan cepat, tanpa pikir. Ini bahaya, bisa menjadi bumerang. Tertebas leher sendiri, digugat, jatuh pada plagiasi, bukan karya sendiri. Hindari. Jangan sampai terjadi!

Tips ini bisa dicoba. Syaratnya hanya satu. Baca. Mau membaca. Mau orat-oret. Di kertas bekas juga boleh. Lalu coba pikirkan. Pikirkan tema-tema yang berkaitan dengan TA (skripsi). Istilahnya peta pikiran, pemetaan pikiran, atau mind mapping. Ini link-nya.

Coba kumpulkan semua buku atau fotokopian bab-bab yang berkaitan dengan TA. Juga jurnal. Taruh di meja. Jejerkan saja. Siapkan spidol warna-warni. Beli dulu. Atau pinjam. Truss..?

Baca jurnal dulu. Baca yang temanya serupa dengan judul TA. Minimal tujuh judul sejenis. Baca dua kilas saja boleh. Lihat subjudulnya. Orat-oretkan di kertas. Tulis kata-kata penting di dekat subjudul tersebut.

Ambil lagi jurnal kedua, baca lagi. Baca ulang. Tulis lagi subjudul-subjudulnya. Sisipkan kata dan istilah yang dianggap penting. Tulis di kertas lain. Setiap jurnal di kertas yang berbeda.

Jurnal ketiga? Lakukan giat yang sama. Begitu seterusnya. Mudah.

Tujuh jurnal itu lalu dilihat-lihat lagi, dibanding-bandingkan subjudul-subjudul dan kata-kata pentingnya. Pikirkan. Berpikirlah. Coba temukan subjudul yang ada di semua jurnal. Coba temukan kata penting yang kerapkali muncul di semua jurnal. Gunakan kata itu menjadi bagian dari subjudul yang akan dibahas di bab Kajian Pustaka.

Berikutnya adalah buku teks. Harus baca minimal tujuh buku teks. Baca dan lihat seksama subbab-subbabnya. Ambil kertas dan tulislah. Sisipkan kata dan istilah penting. Ulang lagi di buku teks berikutnya. Begitu dan begitu lagi. Sabar…

Baca sekilas lembar-lembar kertas itu. Yang isinya subjudul jurnal dan subbab buku. Di sini seninya. Pikirkan…. Kata atau istilah yang mana yang akan digunakan untuk menulis subbab di Kajian Pustaka TA yang sedang digarap. Ok…sudah dapat?

Di bawah kata atau istilah yang akan menjadi subbab-subbab di bab Kajian Pustaka itu lantas ditempelkan guntingan-guntingan dari buku dan jurnal. Jangan lembar buku atau jurnalnya yang digunting. Fotokopi dulu. (Sebetulnya tidak harus digunting, kalau sudah terbiasa dan mampu ingat poin atau tema yang akan dikelompokkan dalam subbab tertentu).

Mulailah tahap menulis. Tahap paraphrase. Baca ulang setiap guntingan paragraf, bandingkan dengan guntingan yang lain, lalu tulis. Tulis dengan kalimat sendiri. Kata-kata yang sama pasti ada. Tak mungkin nihil. Tapi susunlah kalimat sendiri. Jelek? Ya pastilah. Namanya juga tahap awal. Biarkan saja. Tulis lagi paragraf selanjutnya. Parafrase juga. Amburadul kalimatnya? Tentu. Biarkan saja. Lanjut lagi. Sampai akhir subbab di bab Kajian Pustaka.

Istirahat dulu. Minum teh dulu. Kopi juga boleh. Baca buku agama. Buku tokoh politik, ilmuwan, dll. Baca website atau lihat Youtube. Besoknya, baca lagi. Parafrase lagi. Bagusnya lagi, tambah dengan buku dan jurnal lainnya. Yang baru terbit atau yang sudah lama. Kaji lagi. Masukkan lagi ke subbab yang sudah dibuat sekian hari lalu.

Begitu seterusnya. Satu subbab di buku atau satu jurnal habis dibaca dua jam. Kalau total buku dan jurnal ada 15 buah maka total waktu efektif adalah 30 jam. Kalau dikerjakan dua jam pagi, dua jam siang, dua jam malam, maka total enam jam perhari. Dalam lima hari selesai. Tapi kan ada waktu untuk jalan-jalan dan ngopi, ngeteh, ngebakso, ngesukiyaki, ngerujak, ngelotek, dll. Ok… Kalikan empat saja. Lima hari kali empat sama dengan 20 hari. Selesai sudah.

Teruslah baca dan ubah lagi kalimat yang sudah ditulis di komputer. Perbagus gaya tutur, perbaiki kata yang salah, perhalus cara pengungkapan makna. Kalau diulang-ulang, lama-lama makin bernas. Berkualitas baik. Berisi ilmu. Malah lebih baik daripada aslinya di buku dan jurnal.

Tinggal pelajari cara-cara “tata-kutip”. Kutipan langsung, bagaimana cara menuliskannya. Ini bahasan lain. Ada tulisan khusus agar terhindar dari plagiasi. Yang harus diingat, cantumkan semua sumber pustaka dan penulisnya (buku dan jurnal) tersebut di bab Kajian Pustaka dan di bagian Daftar Pustaka.

Ini tips menulis bab Hasil dan Pembahasan.

Selamat menjadi sarjana. *

2 komentar: