Buku yang Berkisah tentang Gontor
Wali santri yang baru kali pertama
menyekolahkan anaknya ke PMDG, baik putra maupun putri, perlu membaca beberapa
buku yang berkaitan dengan pesantren. Yang lebih khusus lagi adalah pesantren
modern yang bernama PMDG. Apalagi selama wabah Covid-19 akibat dari virus
Corona ini para walisantri disarankan tinggal di rumah saja. Putra-putrinya
tetap mondok di PMDG yang terus aktif dari jam ke jam sehingga belum sempat
menelepon ayah-ibunya. Padat karya, seperti hari ini ada pagelaran Porseni. Lantas bagaimana cara mendapatkan
informasi yang berkaitan dengan PMDG?
Ada beberapa buku, fiksi dan nofiksi,
yang memberikan informasi tentang PMDG. Yang nonfiksi seperti buku Manajemen
Pesantren, Trimurti, dll. Yang buku fiksi seperti trilogi buku Negeri 5 Menara,
Ranah 3 Warna, Rantau 1 Muara, termasuk buku Ayat-Ayat Cinta yang berkisah
tentang Mesir, sebuah negara yang menjadi salah-satu tujuan alumni PMDG. Buku-buku
tersebut memberikan khazanah ilmu dan pengetahuan tentang pesantren. Adapun
buku yang tidak khusus membahas PMDG tetapi membahas tentang pesantren di bawah
NU (Nahdhatul ‘Ulama) adalah Tradisi
Pesantren oleh Zamakhsyari Dhofier. Tetapi informasi tentang pesantren
(tradisional, salaf) menjadi pembanding yang baik untuk pesantren modern
(khalaf) seperti PMDG.
Tentu saja buku tidak bisa menggantikan
kunjungan ke pondok, melihat langsung putra-putri, bertatap muka, berpelukan,
dan makan bersama. Tidak hanya antara orang tua dan santri, tetapi bersama-sama
makan nasi dengan teman-teman dari anak bapak-ibu. Mengajak makan siang atau
malam, ditraktir oleh orang tua yang sedang di pondok adalah kegiatan sedekah
yang menguatkan silaturahim di antara santri. Informasi tentang anak yang sakit
bisa juga diperoleh dari temannya yang sehat yang berbaik hati menelpon orang tuanya, sebagai informasi saja, dan tidak perlu cemas berlebihan.
Perihal buku-buku tersebut, isinya
memberikan masukan kepada wali santri tentang berbagai hal yang berkaitan
dengan pendidikan di PMDG. Semuanya untuk menguatkan santri, menguatkan pondok,
dan menguatkan keikhlasan orang tua dengan akronim TITIP: Tega, Ikhlas,
Tawakal, Ikhtiar, Percaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar