Selamat Merayakan Hari Air Dunia, 22 Maret 2025
Pelestarian Gletser dan Air Baku
Oleh Gede H. Cahyana
Pengamat Air Minum dan Sanitasi Universitas Kebangsaan RI
Bahagia. Inilah perasaan hati orang yang memperingati tanggal lahirnya atau memperingati tanggal kemerdekaan negaranya. Bagaimana dengan memperingati Hari Air Dunia (World Water Day) pada 22 Maret 2025? Apakah komunitas dan organisasi nirlaba yang rutin merayakannya menyambut dengan bahagia? Tidak ternyata.
Pada tahun ini tema peringatan HAD diselimuti kesedihan. Prihatin dirasakan oleh kalangan yang peduli pada kondisi sumber air baku, yaitu gletser yang terbentuk dari salju selama ratusan tahun sehingga menjadi es. Mereka khawatir pada ketersediaan air baku untuk air minum dan penyempitan luasan pantai di Oseania, Maladewa, nusa dan gili di Indonesia
Apabila diamati di media sosial dan website, dari tujuh miliar orang di Bumi hanya sedikit yang tahu perihal HAD. Hanya kalangan tertentu yang terus semangat membagikan ilmu dan pengetahuan baru tentang air di Bumi. Jauh-jauh hari mereka sudah merencanakan kegiatan HAD. Hanya sedikit negara yang menaruh perhatian pada HAD dibandingkan dengan jumlah anggota PBB.
Organisasi global yang selalu hadir dalam peringatan HAD adalah UN-Water. Tahun ini dibentuk gugus tugas dalam peringatan HAD, yaitu UN Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dan World Meteorological Organization (WMO). Dua organisasi ini sudah merilis International Year of Glaciers Preservation dan inisiator Decade of Action on Cryospheric Science (2025–2034). Juga meresmikan Hari Gletser Dunia (World Day for Glaciers).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar