Inilah Beda Antara Feature dan
Artikel
Oleh Gede H. Cahyana
Banyak jenis tulisan yang
dikenal manusia, baik dalam ragam fiksi maupun fakta (nonfiksi). Penulis fiksi
biasanya dinamai author dan penulis
fakta (nonfiksi) disebut writer. Tentu
saja, untuk sekadar menulis, banyak orang yang bisa mengarang cerita pendek
misalnya dan ia pun mampu menulis feature
atau artikel. Ada juga orang yang melakoni kedua jenis tulisan tersebut dan sama-sama
berkualifikasi baik, disebut sebagai sastrawan dan kolumnis atau esais atau
artikelis.
Seseorang yang menjadi sarjana, ia
pasti pernah menulis nonfiksi berupa laporan atau tugas kuliah atau skripsi. Namun, penulis
laporan, skripsi, tesis, disertasi, dan jurnal ilmiah belum tentu mampu dalam
menulis feature atau artikel ilmiah populer. Kedua jenis tulisan fakta
(nonfiksi) ini membutuhkan keterampilan khusus dalam paparan dan
sentuhan rasa bahasa ilmiah populer yang bisa dipahami oleh sebanyak-banyaknya
lapisan masyarakat. Populer itu adalah populis, memasyarakat, merakyat. Tulisan
ini bisa dibaca sambil santai, tidak mengernyitkan dahi, ringan tetapi berbobot
atau bermutu tinggi. Ia mendidik atau memberikan informasi dalam keringanan dan
kesenangan. Tuntas dibaca dalam 15 menit.
Feature
Feature (ficer) adalah tulisan (karya tulis) yang memberikan informasi dan
hiburan tentang peristiwa (fakta), fenomena alam (flora fauna), personalitas,
dan humanisme. Karya ini bisa dirilis di surat kabar (koran), tabloid, dan
majalah populer (bukan majalah ilmiah atau jurnal). Penulisnya bisa saja memang
ahli di bidang tema yang dificerkan dan
bisa juga ia tidak seahli orang yang disebut tadi tetapi ia punya kemampuan
meramu data dari berbagai sumber yang ada sehingga menghasilkan tulisan yang
“baru”, berbeda dalam pola dan gaya tuturan tetapi relatif sama datanya.
Mayoritas tulisan ficer bisa
dinikmati kapan saja, tidak basi oleh waktu, tak lekang oleh masa. Biasanya
ficer diterbitkan pada suatu masa ketika materi yang menjadi tema di dalam
bahasannya sedang hangat karena ada kejadian tertentu di masyarakat, di bumi
atau alam semesta. Tema tersebut dituturkan dalam struktur penulisan berbentuk
kerucut, yaitu lead, jembatan, tubuh, dan penutup (Soeseno, 1997) atau
berbentuk bandul dalam praktikum fisika. Sumber tema itu pun ditulis
dalam berbagai macam cara, tetapi harus diupayakan agar pembaca dapat
membacanya dengan lancar, tidak tersendat atau lamban akibat cara penulisan
sumber data yang tidak tepat. Cantuman sumber tulisan ini untuk menghargai
penulis sebelumnya dan menghindari plagiasi (jiplakan). Mengutip yang proporsional tentu boleh, malah harus
untuk menguatkan materi tulisan, tetapi menjiplak adalah haram. Kutipan (proporsional) itu halal, jiplakan itu haram.
Artikel
Artikel adalah tulisan (karya tulis)
yang memberikan informasi, berisi masalah dan opsi solusi dari penulisnya atas
dasar ilmu dan teknologi yang dimilikinya atau pendirian subjektifnya. Penulis
artikel biasanya orang yang berlatar pendidikan di bidang bahasan artikelnya.
Seorang sarjana fisika akan lebih cenderung menulis artikel dalam ilmu fisika,
sarjana kelautan akan condong menulis di bidang kelautan. Tentu ada orang yang
mampu menulis artikel di sejumlah bidang ilmu dan teknologi dengan berbekal
data dan informasi yang tersedia di buku dan internet lantaran punya kemampuan meracik informasi dan data menjadi tulisan.
Menurut sejumlah kalangan, struktur artikel tidak baku seperti dalam ficer tetapi bebas. Umumnya artikel dimulai dengan lead yang menarik minat pembaca untuk terus mengikuti tulisannya. Batang tubuh atau isi, opsi solusi dan pandangan subjektif penulisnya bisa ditempatkan secara bebas sesuai dengan gaya paparannya. Tulisan ini bisa dibagi menjadi beberapa subjudul tanpa nomor urut. Agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas, pada akhir artikel bisa ditampilkan kesimpulan dan saran yang tetap dikemas menarik dan lincah, boleh dengan atau tanpa menuliskan subjudul kesimpulan dan saran (tidak baku seperti dalam laporan riset, skripsi, tesis, disertasi).
Menurut sejumlah kalangan, struktur artikel tidak baku seperti dalam ficer tetapi bebas. Umumnya artikel dimulai dengan lead yang menarik minat pembaca untuk terus mengikuti tulisannya. Batang tubuh atau isi, opsi solusi dan pandangan subjektif penulisnya bisa ditempatkan secara bebas sesuai dengan gaya paparannya. Tulisan ini bisa dibagi menjadi beberapa subjudul tanpa nomor urut. Agar pembaca memperoleh gambaran yang jelas, pada akhir artikel bisa ditampilkan kesimpulan dan saran yang tetap dikemas menarik dan lincah, boleh dengan atau tanpa menuliskan subjudul kesimpulan dan saran (tidak baku seperti dalam laporan riset, skripsi, tesis, disertasi).
Kata kunci dalam menulis nonfiksi
adalah tema dan data. Sejumlah data dalam tema yang akan ditulis menjadi modal
awal penulisan. Selanjutnya adalah menuliskan peta pikiran atau peta konsep.
Berbekal peta pikiran ini lantas tulisan sudah bisa dimulai. Tulislah secara
bebas tanpa banyak koreksi, baik secara bahasa maupun materi, dan tulislah
dengan cepat segala yang berkelebat dalam pikiran. Tahap kedua adalah mengedit
tulisan, dengan melibatkan ilmu dan peraturan yang berlaku. Yang terakhir,
opsional, adalah memoles tulisan dengan sentuhan akhir berupa sketsa atau
gambar yang sesuai dengan tema.
Untuk kali ini cukup sekian, lain waktu disambung dengan jenis-jenis feature, kolom opini, dan esai serta tajuk rencana. ***
Untuk kali ini cukup sekian, lain waktu disambung dengan jenis-jenis feature, kolom opini, dan esai serta tajuk rencana. ***
untuk menulis saja masih susah gan
BalasHapus