Air PDAM Basmi Corona
SERANGAN UMUM 2 MARET 2020. Corona serang Indonesia. Selamat
datang virus Corona, kami akan belajar untuk menangkalmu. Berusaha mencegahmu.
Membasmi keturunanmu. Apakah kau, hai Corona, diciptakan untuk dibasmi? Atau
kaukah yang akan membasmi manusia? Akhirnya kau tersenyum sinis ya Corona,
melihat banyak orang yang “panic buying”. Ataukah ini akal-akalan pebisnis saja
agar barangnya laku? Entahlah. Kau sukses Corona. Tapi kau wajib dilawan. Tak
perlu biaya mahal. Ini yang murah, buat yang tidak mampu ikut-ikutan borong
masker, sayur, buah, beras, dan puluhan dus soft-drink. Air PDAM sudah cukup.
Kenapa?
PDAM
menggunakan klorin di dalam proses disinfeksi, selain kaporit (kalsium
hipoklorit, Ca(OCl)2). Nama lainnya ialah
bleaching powder atau puyer kelantang atau chlorinated lime. Biasa
digunakan untuk
membasmi bakteri, algae dan bau. Setelah diinjeksikan atau dibubuhkan ke dalam air
di reservoir, kisaran waktu kontaknya antara 15 - 30 menit. Dosis total klor
bervariasi antara 0,2 - 40 mg/l. Keuntungan menggunakan zat ini ialah adanya
sisa klor, biasanya antara 0,2 – 0,5 mg/l. Sisa klor ini dibutuhkan apabila di
ruas pipa distribusi terjadi rekontaminasi bakteri yang masuk ke dalam pipa
akibat kebocoran. Sisa klor
inilah yang diharapkan mampu membasmi bakteri di dalam air kotor itu.
Karakterisitik
klorin sebagai biosida antara lain (1) toksik bagi
mikroba pada konsentrasi yang tidak berbahaya bagi manusia - hewan; (2) cepat
bereaksi membunuh bakteri dengan waktu kontak yang singkat; (3) tahan lama sehingga
mampu menanggulangi rekontaminasi di zone distribusi; (4) ekonomis (murah) dan
mudah diperoleh; (5) mudah dianalisis di laboratorium; dan (6) mudah menentukan
dosisnya. Tentu saja makna tidak berbahaya bagi manusia tersebut harus tetap
mengacu pada upaya keamanan dengan melaksanakan prosedur operasi standar (SOP)
yang berlaku. Misalnya, menggunakan tutup hidung dan mulut yang tepat.
Tapi ini kan virus. Bukan bakteri. Ya
betul. Klorin mampu merusak DNA virus seperti halnya merusak DNA bakteri dan
mikroba lainnya. Bagaimana caranya? Sering-seringlah mencuci tangan dengan air
PDAM. Jangan air sumur. Jangan air minum kemasan (Amik). Jangan air minum kemasan
ulang (Amiku). Jangan juga air hujan. Apalagi air mata, jangan! Eh mata air. Air
yang ke luar langsung dari tanah itu. Biasa disebut spring. Kecuali hot water
spring. Ini bagus. Terutama yang berisi belerang. Sulfur. Wah…. rindu Ciater,
Cipanas Garut euyy..
Bagusnya lagi, kaum muslimin itu, mereka
sering wudhu. Ini cara eksklusif basmi virus. Tidak hanya tangan tapi juga
wajah, lipatan telinga, kaki dan kulit yang terpapar udara dibasuh air. Sekali
lagi, air PDAM. Air PDAM. Tapiii…, PDAM juga harus membubuhkan klor di dalam
air olahannya secara benar. Harus ada sisa klor. Kalau tidak ada… percuma. Akan
sama dengan air lainnya. Please ya PDAM, untuk saat ini, karena ada wabah,
bahkan Pandemi, air PDAM dikasi klor yang lebih daripada biasanya. Naikkan 10%
dosisnya. Tolong cek di lokasi terjauh dari IPAM (instalasi) apakah ada sisa
klor ataukah tidak. Please. Mari bantu masyarakat agar sehat, bebas Corona, Si
Covid-19, Si renik yang parasit. (Gede H. Cahyana).*
Ijin share, ya pak
BalasHapusSiang pak.....
BalasHapusmau nanya, boleh pak?
apakah ada nilai acuan atau dosis tertentu yang menjadi standar sisa khlor yang mampu untuk membasti virus corona tersebut?