• L3
  • Email :
  • Search :

15 Oktober 2012

Bakerma Teknik Lingkungan


Bakerma Teknik Lingkungan
Oleh Gede H. Cahyan

RINDU, inilah kata yang pas untuk merepresentasikan suasana hati peserta Dies Emas Teknik Lingkungan ITB, Sabtu 13 Oktober 2012. Bertempat di Aula Barat, acara dimulai dengan sejumlah sambutan pejabat ITB, Provinsi Jawa Barat, dan Wamen PU. Dihadiri juga oleh Dirjen Cipta Karya yang juga sesepuh alumni TL ITB. 

Namun acara di aula itu tidak lama saya ikuti karena wajib hadir pada acara lokakarya bertempat di Gedung Rektorat ITB. Acara ini pun penuh dengan suasana keakraban sebagai orang yang “senasib” menjadi dosen di prodi atau jurusan Teknik Lingkungan. Sebab, di pundak dosen inilah akan dirumuskan “nasib” dan masa depan keahlian Teknik Lingkungan di Indonesia. 

Lewat kurikulum yang akan dirombak dan rumusan Kompetensi Utama jurusan (prodi) ini akan menjadi jejak aliran mutu menuju alumni yang baik kualitas penguasaan ilmu dan teknologinya serta mampu menerapkannya secara maksimal. Justru inilah poin utama dalam setiap pengembangan kurikulum, yaitu implementasinya yang bermanfaat untuk warga dan mudah pula dalam pengembangan ilmu dan teknologinya. 


Foto ini diambil pada sesi diskusi setelah paparan oleh Kaprodi TL ITB, yaitu Dr. Ir. Herto D. A, M.T dan ketua program pascasarjana TL ITB, Dr. Ir. Dwina Roosmini, M.S (membelakangi kamera). Di sebelah kiri tas, duduk Prof. Dr. Ir. Joni Hermana dari TL ITS. Yang berdiri di dekat jendela kaca adalah mantan koordinator Kopertis Wil IV, Prof. Dr. Ir. Tresna Dermawan Kunaefi.

Sebelum bubar, peserta lokakarya Badan Kerjasama TL ini sempat pula foto bersama. Bapak dan ibu dosen inilah yang mewakili 30 perguruan tinggi yang memiliki jurusan atau program studi Teknik Lingkungan di Indonesia. 

Semoga pada pertemuan berikutnya, Desember nanti, dapat dihasilkan rumusan tentang Kompetensi Utama yang menjadi redefinisi Teknik Lingkungan setelah 50 tahun usianya di negeri kita ini. Vivat TL, Vivat Academia. *

Tidak ada komentar:

Posting Komentar