• L3
  • Email :
  • Search :

21 Desember 2012

Menulis Itu Memang Gampang

Menulis Itu Memang Gampang
Oleh Gede H. Cahyana 

“Ah... masa’? Yang bener. Nggak ah..., nggak percaya!” Begitulah tanggapan yang muncul setiap saya bicara soal tatatulis, tulis-menulis, dan saat memberikan training penulisan.

Betulkah gampang? Saya jawab, “Betul!” Menulis itu gampang. Segampang bicara. Ini bukan isapan jempol. Juga bukan bualan. Ini serius. Tak percaya? Kalau tak percaya, pasti belum dicoba. Sebab, sekali dicoba, dijamin ketagihan, pasti nagih! Gimana caranya?

Secara ringkas, minimal ada tiga cara dalam memulai menulis. Ketiga cara itu bertumpu pada satu hal saja, yaitu berani. Kata “berani” ini justru tak dimiliki oleh orang yang tak mampu menggerakkan penanya di atas kertas atau di kibor komputer. Padahal semua orang, tak peduli tingkat pendidikannya, asalkan bisa membaca dan menulis (dalam arti mengaksara), pasti bisa menulis (dalam arti mengarang cerita atau menulis artikel, berita, dll). 

Apalagi sekarang medianya banyak: ada Twitter, istilahnya microblogging, ada Facebook, yang ini saya namai milliblogging, dan ada blog atau website sebagai pelopor nulis curhat di internet. Kini ada Vivanews untuk tulisan berita dan Vivalog untuk artikel yang dapat memacu daya tulis setiap orang yang ingin mampu menulis dengan mudah.

Secara ringkas, caranya diuraikan berikut ini. Yang pertama disebut Flashing (tulis-cepat). Apa pun yang berkelebat di otak, tulislah. Cepatlah gerakkan pena di tangan, tulislah walaupun bak cakar ayam, yang penting masih terbaca. Jangan takut, jangan ragu. Cuma ini kuncinya. Sebagai latihan, tataplah selokan atau jalan di dekat rumah atau kantor lalu tulislah sesuatu. Apa saja. Tulis! Teruslah berlatih melihat sesuatu di sekeliling kita lalu tulislah. Lama kelamaan, bayangkan atau khayalkanlah sesuatu lalu tulislah. Tulis saja dan jangan pikirkan tatabahasa, struktur kalimat, dll. Baru setelah itu, setelah usai atau dianggap selesai, mulailah diedit, dibenahi kosakatanya, diasah pola kalimatnya, dijernihkan gaya bahasanya.

Ini cara kedua, Blooming (tulis-mekar). Cara ini mirip bunga yang sedang mekar, makin lama makin besar dan meluas. Tulislah kelopak-kelopak bunga di sekitar pusatnya. Kelopak ini berisi kata atau frase. Dari setiap kata atau frase tersebut dapat dibuat kalimat, bisa saling berhubungan, bisa juga lepas dan berdiri sendiri. Di sini pun kuncinya tetap sama dengan cara di atas, yaitu “berani dan jangan ragu”. Setiap kelopak akan memunculkan jalinan ide cerita (paragraf) yang boleh jadi berkaitan dan bahkan membentuk jejaring dengan kelopak lainnya. Jejaring inilah yang akan menyatukan setiap tema dalam kelopak dan menjadi untaian tulisan yang padu.

Yang ketiga, Spraying (tulis-pancar). Cobalah mulai dari satu kata. Kata apa saja. Dari satu kata ini, cobalah buat kalimat. Kalimat apa saja. Boleh kalimat berita, boleh kalimat perintah, bisa juga kalimat tanya. Jangan pusing-pusing dengan tatabahasa dan usahlah takut-takut. Susunlah satu kalimat dari sejumlah kata, entah itu sesuai dengan pola SPOK atau yang lainnya. Dari susunan kata ini akan terbentuk kalimat demi kalimat yang akan berkumpul penjadi paragraf.

Cobalah buat satu kalimat yang berisi kata air. Ini contohnya. Semua orang pasti perlu air. Ini kalimat berita. Cobalah susun kalimat tanya. Siapa yang tak butuh air? Berikut ini kalimat perintah. Silakan minum air yang di meja merah, jangan yang di meja biru! Bukankah kalimat-kalimat ini serupa dengan kalimat-kalimat yang sering kita ucapkan sehari-hari? Pasti ada saja kalimat yang kita ujarkan kepada orang lain, teman kita atau kepada siapa saja, setiap hari! Kalau ujaran itu ditulis, baik di kertas maupun di komputer, maka kita sudah menulis.

Setelah satu kalimat itu, cobalah tambah dengan kalimat lainnya. Sebaiknya yang masih terkait dengan air juga. Misalnya begini. Siapa yang tak perlu air? Semua makhluk hidup pasti butuh air. Jangankan manusia, binatang dan tumbuhan saja perlu air. Reratanya, 75% tubuh kita berisi air. Bahkan dalam tulang pun ada air. Malah manusia diciptakan dari air (mani). Syahdan spermatozoa dan sel telur (ovum) pun komponen utamanya adalah air. Jadi, tepatlah kita hidup di planet air ini, yaitu planet Bumi yang 97,3% permukaannya diselimuti air.

Tampaklah, dari satu kalimat lalu ditambah satu kalimat lagi dan dirangkai lagi dengan kalimat berikutnya bisa dihasilkan satu paragraf utuh. Sebaiknya setiap kalimat yang ditulis itu masih terkait dengan kalimat sebelumnya. Boleh berupa penjabaran kalimat sebelumnya, boleh juga berupa kalimat lainnya yang setara atau memberikan penjelasan atas kalimat sebelumnya.*

Orang bule, konon, mewanti-wanti temannya, “jangan mati sebelum ke Bali.” Entah betul entah salah, ungkapan itu bisa diubah menjadi “jangan mati sebelum menulis”. Kekalkan diri dalam tulisan, dalam buku, dalam artikel, dalam blog. Ketika ruh pergi dari tubuh, sang tulisan berupa buku, artikel, cerpen, novel, dan blog akan hidup terus. “Abadi” hingga kiamat. Untunglah Jumat ini, 21 Desember 2012, gak ada kiamat. Jadi, masih ada kesempatan untuk menulis dan berbagi cerita dengan siapapun. Yuk nulis. Gampang kok. **

7 komentar:

  1. setuju gan.
    aku juga baru belajar nulis. ternyata emang gampang , kalau sudah memulainya.
    Asik juga ternyata, buat ngisi waktu dan ngelampiasin uneg2.
    motoku:
    The way it make me feel, make me think. I like everytime i feel right when i write.

    BalasHapus
  2. Terima kasih atas caranya....
    Bermanfaat sekali untuk melatih menulis.

    BalasHapus
  3. semua itu memang gampang jika ada kemauan dan usaha,,, :)

    BalasHapus
  4. Pada dasarnya menulis itu gampang-gampang sulit, agar tidak sulit mulai sekrang jangan berfikir lagi.

    BalasHapus
  5. thanks for sharing...semoga aku jadi berani menulis.

    BalasHapus
  6. selamat menulis... moga2 jadi kuli bangunan ya, Eiits..kuli tinta maksudnya sob yang ringan2 ajalah!! ada honornya lagi hehehe.......

    BalasHapus
  7. Untuk membuktikan bahwa menulis itu mudah, ya benar yaitu menulis itu sendiri. Untuk action menulis perlu motivasi, coba tanamkan motivasi itu, apa aja deh yang penting memotivasi. Pengen populerkah, pengen dipuji cewekkah, pengen dapat duitkah, dan pengen-pengen yang lain.

    BalasHapus