• L3
  • Email :
  • Search :

5 Desember 2012

Inilah Sebab Diego Mendieta Meninggal

Inilah Sebab Diego Mendieta Meninggal
Oleh Gede H. Cahyana

Dunia sepakbola kita “sudah jatuh tertimpa tangga”. Setelah kisruh di PSSI, lalu kalah di AFF Suzuki Cup 2012, lantas ada pemain asal Paraguay yang meninggal lantaran sakit dan empat bulan gajinya belum dibayarkan sehingga tidak bisa membeli makanan bergizi, juga tidak bisa mendapat pelayanan dokter yang memadai. Menurut sumber resmi di rumah sakit, salah satu sebabnya adalah infeksi virus, satu di antara beberapa mikroba yang diduga melemahkan kekebalan tubuhnya. Mikroba bergenus Cytomegalovirus ini dinyatakan menyerang mata dan otak bagian belakangnya.


Apakah virus itu? Virus yang paling terkenal saat ini dan sangat ditakuti adalah virus yang dinamai HIV dan Flu Burung (H5N1). Inilah satu-satunya mikroba yang “banci” karena tidak tergolong hewan juga tidak tergolong tumbuhan. Parahnya lagi, virus ini hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Karena sangat kecil, jauh lebih kecil daripada bakteri, maka virus ini nyaris tidak cocok disebut “sesuatu” yang bersel tunggal. Ukurannya berkisar di angka 0,1 – 0,2 mikron. Bentuknya “aneh” seperti gambar terlampir.

Namun demikian, justru karena “kebanciannya” itu, tidak hewan, juga bukan tumbuhan, ia menjadi makhluk parasit yang mengerikan. Seperti parasit benalu di pohon jambu, virus hanya dapat hidup kalau berhasil menunggangi dan menyedot makanan dari sel tanaman, hewan, atau manusia, juga bakteri. Dari induk semangnya inilah virus mendapatkan makanan dan energi untuk berkembang biak dengan membelah diri (binary fission) alias beranak tanpa kawin. Hanya dalam waktu singkat, ia berhasil membentuk komunitas virus di dalam sel yang dikuasainya.

Bagaimana dengan virus yang menyerang Diego Mendietastriker Persis Solo ini? Virus ini masuk ke dalam Herpesvirus atau Human Herpesvirus 5 (HHV-5), sebarannya bisa di air ludah, sperma, darah dan air susu ibu. Ia menular melalui kontak cairan tubuh seperti ciuman mulut, transplantasi organ tubuh, tranfusi darah. Ia beredar di dalam darah sehingga cepat menyebar dan merusak, baik pada orang dewasa maupun anak-anak. Selain manusia, beberapa spesies virus ini juga menyerang primata seperti simpanse dan tikus.

Sampai sekarang belum ada obat untuk membasmi virus ini. Kalau di dunia Teknik Lingkungan dikenal istilah “Beternak Bakteri”, yaitu memelihara bakteri untuk mengolah air limbah, maka di dunia virus tidak ada istilah itu. Virus harus dibasmi. Jika tidak bisa dibasmi, maka harus dicegah agar kita tidak terinfeksi. Untuk mencegah infeksi virus dapat dilakukan dengan memperkuat kekebalan tubuh dengan makan makanan herbal yang ekstraknya dapat menunjang imunitas tubuh seperti jambu, sirsak, manggis, mengkudu, minyak zaitun, dan madu.

Oleh sebab itu, mari kita jaga kesehatan, lebih baik mencegah daripada mengobati. Buat PSSI dan klub-klub sepakbola, cobalah akur sesama pengurus, agar dapat “bicara” minimal di tingkat ASEAN.*

2 komentar:

  1. semoga ini pelajaran buat persepakbolaan Kita,,,

    BalasHapus
  2. Obatnya sdh ada utk CMV, sy dulu jg kena virus itu

    BalasHapus