Oleh Gede H. Cahyana
Memanfaatkan libur Iduladha kemarin dulu,
selepas dari Madiun, sempat mampir ke
Solo, ada segenggam kulakan di sana, lantas ke Wonogiri dan berburu buku di
“Wonogiri Membaca”, pameran buku dan produk lainnya, serta dibarengi kegiatan
pemuda/di dan
lomba di GOR Giri Mandala. Meskipun panas, karena hujan masih
malu-malu turun, hanya rerintik sore hari, juga karena
gedung pameran ini tidak
ber-AC, tetap saja saya keliling dan hinggap dari satu stand ke
stand yang lain.
Pameran ini digelar di dua gedung yang berbeda, tetapi
berdekatan. Satu gedung khusus untuk buku, gedung yang lainnya untuk produk
selain buku. Di
sebuah stand pameran, ada spanduk besar bertuliskan pertanian organik. Mereka
adalah perpanjangan tangan dari PT Indo Acidatama Tbk. Banyak produknya yang
berkaitan dengan pupuk organik, padi, dan
pakan ternak. Setelah
setengah jam ngobrol di seputar pupuk dan pakan ternak, akhirnya saya tertarik
membeli satu produknya, yaitu BeKa, Decomposer Plus. Ini namanya. Menurut keterangan Sales Promotion
Persons (SPP), BeKa ini berbahan limbah pabrik gula,
yaitu molasse dan mikroba degradator selulose dan lignin serta ragi (yeast).
Molasse (Bahasa Rumania) adalah hasil
akhir dari nira tebu yang tidak dapat dikristalkan lagi (exhausted molasses atau blackstrap
molasses atau tetes). Komposisinya bergantung
pada keadaan tebu dan proses pembuatan gula seperti pada tabel terlampir. Molasse dapat dikonsumsi (berupa rum), sebagai makanan
ternak, bahan vetsin (monosodium glutamat)
dan bahan baku etanol (etil alkohol). Juga,
sebagai bahan dalam pembiakan mikroba dan yeast seperti produk pembuat pupuk berbahan sampah organik di atas.
Komponen
|
Rerata (%)
|
Komponen
|
Jumlah, mg/L
|
Air
|
20
|
COD
|
200.000-1.500.000
|
Sukrosa
|
35
|
N
|
2500
|
Glukosa
|
7
|
P
|
350
|
Fruktosa
|
9
|
Sulfat
|
25.000
|
Gula
pereduksi
|
3
|
Fosfat-
|
400 - 600
|
Karbohidrat
lain
|
4
|
Cl-
|
35.000
|
Abu
|
12
|
Zn2+
|
5,0 - 8,0
|
Nitrogen
|
4,5
|
K+
|
15.000
|
Asam
nir-nitrogen
|
5
|
Ca2+
|
8.000
|
Lilin,
steroid, fosfolipid
|
0,4
|
Selama ini, sampah halaman rumah seperti
daun, ranting, bunga, rumput dan sampah dapur ditanam dan dionggokkan begitu
saja di halaman. Sesekali disiram dengan air selokan sebagai asupan mikroba
degradator alami yang berlimpah di air selokan. Ingin menerapkan cara seperti
dalam kisah, Odessa, The Garbage God,
tetapi agak sulit mengambil air dari septic
tank. Dengan BeKa ini, sederetan tumpukan
sampah di halaman rumah mulai ditaburi dengan larutan ini setelah diencerkan
dengan air sumur. Sebaiknya air sumur yang tidak berkaporit, jangan air ledeng
dari PDAM yang biasanya berkaporit. Menurut keterangan, satu liter BeKa bisa
untuk mengolah dua ton sampah organik.
Mari upayakan, kalau tidak bisa zero waste, ini memang mustahil, karena pasti ada saja sampah
(limbah padat) yang ditimbulkan, maka usahakanlah meminimumkan limbah (padat
dan cair) yang dibuang ke TPA (Tempat Pengolahan Akhir) sampah. Kalau tak mampu
berbuat baik untuk kota tempat tinggal masing-masing, persedikitlah buang
limbah dan sampah ke lingkungan. Manusia pasti menimbulkan limbah (padat, cair,
gas) tetapi kurangilah volume dan beratnya perhari. Limbah, sampah ubahlah jadi
berkah, minimal dalam lingkup keluarga sendiri. *
bagus infonya :)
BalasHapusMin, ane ijin titip info ya. Kali aja ada pembaca blog ini yang butuh Dus Makanan buat usaha makanannya. Kalo ada yang butuh, bisa coba hubungin kita di http://www.greenpack.co.id/
BalasHapus