• L3
  • Email :
  • Search :

6 Februari 2007

Kuta, Negara Bagian Australia?

Kuta, Negara Bagian Australia?


Menurut catatan sejarah, Australia sudah menyadap Indonesia sejak 1954, pada zaman Orde Lama. Kasus Timor Timur pada masa Orde Baru juga melibatkan Australia, khususnya Darwin. Tapi, pertukaran pelajar pun sudah intens sejak 1970-an, khususnya di Bali. Apalagi Bali sudah sejak 1930-an menjadi tujuan wisata orang bule dan pernikahan terjadi antara orang Bali dan bule Australia. Maka tak mengherankan kalau di Bali ada "pusat Aussie". Korban bom Bali pun kebanyakan warga Aussie. Sangat boleh jadi, pejabat dan aparat di Bali pun disadap intensif oleh Aussie pasca-ledakan bom.

Sungguh, aku pernah merasa asing di Kuta. Di mana-mana aku melihat bule. Aku seperti berada di luar negeri, di Australia. Seolah-olah akulah turis asing dan bule itu turis domestik.

Di mana-mana aku mendengar bahasa Inggris. Pengasong berbahasa Inggris sebisanya.
Di toko kudengar Inggris juga.
Di money changer apalagi.
Di hotel juga sama.
Di diskotik...?

Bom Kuta 12 Oktober 2002 menghantam diskotik dan yang tewas mayoritas bule Australia. Bom Kuta dan Jimbaran 1 Oktober 2005 pun memakan korban bule Australia.

Aku khawatir orang asli Kuta tersisih, diganti bule semua. Lama-lama aku khawatir Denpasar menjadi lautan bule. Sekian puluh tahun kemudian aku khawatir seluruh Bali dibulekan dan menjadi negara bagian Australia.

Dan aku khawatir aroma bunga Jepun berganti menjadi bau narkoba, minuman keras
dan seks bebas di seluruh Bali.

"Kembalikan Baliku Padaku," pinta seorang jompo dengan suara tersendat-sendat. Meskipun usia mengoyak tubuh rentanya, dia ingin Bali seperti 73 tahun lalu ketika dia masih kanak-kanak.

Aku diam membisu. Mungkinkah?
----------------------------------

Gede H. Cahyana

Tidak ada komentar:

Posting Komentar